Diskusi
kali ini spesial dibuat karena sebentar lagi akan ada beberapa anggota FC8
Traventure yang akan melaksanakan KKN. Maka dari itu diharapkan dengan adanya diskusi
ini semoga bisa memberikan gambaran, inspirasi, semangat dan motivasi diri
untuk meluruskan niat KKN nya yang tidak hanya untuk menjalankan kewajiban
memenuhi mata kuliah saja, tapi juga
turut serta menghadirkan niat yang tulus serta ikhlas untuk melakukan sebuah
pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai Bomber Mandira Bienna Elmir atau biasa dipanggil Dira yang merupakan seorang gadis multitalenta yang sedang duduk di tingkat akhir Fakultas Hukum UGM ini, akan membagikan kisah KKN nya yang dilaksanakan di Atambua yang terletak di perbatasan negeri berdampingan dengan Timor Leste, diujung Provinsi NTT selama dua bulan. Bahkan ramadhan dan lebaran pun Dira alami disana padahal itu merupakan daerah yang minoritas. Dalam diskusi ini Dira bercerita bagaimana dia dan teman-teman satu KKN nya bisa survive selama 2 bulan disana, kenapa mereka memilih Desa Atambua sebagai tempat KKN nya dan kegiatan apa saja yang dilakukan Dira dan teman-teman UGM KKN Desa Atambua yang jumlahnya mencapai 100 kegiatan. Wow banget kan! Ini dia hasil diskusi dengan Dira :
Bagaimana
prosedur KKN di UGM dan Kenapa memilih KKN di Atambua NTT?
Dira menjelaskan bahwa di UGM ada
kegiatan wajib buat mahasiswa tingkat akhir, atau mata kuliah ini baru boleh
diambil ketika sudah menyelesaikan 100 sks yaitu KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat).
Durasinya dua bulan, bentuk penempatan KKN terserah tergantung timnya. Kita
sebagai mahasiswa boleh memilih sampai ke tempat-tempat terpencil sekalipun di
Indonesia. Tapi untuk bisa KKN ditempat tersebut kita harus mengikuti seleksi dan
presentasi rencana kegiatan yang akan dilakukan selama disana. Pada awalnya
Dira bingung apakah akan KKN di Atambua atau di Raja ampat. Namun pada akhirnya
dengan pertimbangan bahwa raja ampat ini adalah memang destinasi wisata yang akan
sangat mungkin untuk dikunjungi. Sedangkan Atambua bekas daerah konflik, minim
wisata dan kalo misalnya googling justru banyak kisah-kisah serem disana.
Akhirnya Dira terdorong untuk pergi KKN di Atambua.
Siapa
saja tim KKN yang berangkat ke Atambua?
Tim KKN yang berangkat kesana terdiri
dari banyak jurusan, jumlahnya ada 30 orang yang dibagi menjadi 2 desa dengan
jumlah 4 sub unit yang masing-masing sub unit mengampu sekitar 2-3 dusun.
Jurusan yang tergabung dalam tim KKN ini ada kedokteran gigi, kedokteran hewan,
pertanian, peternakan, sastra jepang, hukum, geografi, antropologi, teknik
geologi, gizi. Skala perbandingan laki-laki dan perempuan 1:3. Kenapa lebih
banyak laki-laki? Karena tempat KKN ini cukup sulit dan biasanya (ini biasanya
ya) kalo kebanyakan perempuan jadi rawan konflik sehingga tim KKN Dira
memutuskan untuk jumlah laki-laki 3x lebih banyak dari perempuan.
Apa
saja Kegiatan KKN di Atambua?
Main agenda disana adalah pendidikan,
setiap mahasiswa akan mengajar di sekolah. Menurut Dira alasan memilih
pendidikan karena disana minim guru dan yang bikin sedihnya lagi malah
seringkali yang jadi guru mereka adalah temen sekelasnya sendiri karena gurunya
ga ada. Selain itu juga masyarakat disana memang menginginkan dan membutuhkan
banyak inspirasi dari anak-anak UGM supaya anak-anaknya punya cita-cita yang
tinggi dan kelak mereka bisa membanggakan keluarga dan kampungnya. Disamping
mengajar tim Dira juga punya banyak kegiatan lainnya yang jumlahnya sampe
100 lebih. “Subhanallah banget masih ga kebayang kalo inget-inget kok bisa
bikin kegiatan banyak gitu” ucap Dira. Contoh kegiatannya kaya bikin MCK
(bener-bener dari nol masih tanah yang rata), bikin listrik dari biogas yang
tenaganya pake kotoran sapi, bikin green
house, bikin gapura selamat datang untuk desanya, penyuluhan di posyandu
tetang macem-macem mulai dari masalah kesehatan, pertanian, peternakan, sampe
masalah hukum (kaya sosialisasi fungsi akta, sosialisasi bahaya KDRT,
sosialisasi anti pornografi, terus bikin pekan 17san) oia pekan 17san mungkin
di Jawa udah terbiasa, tapi disana ini adalah hal baru banget dan membuat
kekerabatan antar desa makin erat. Karena disana itu hobi sekali sama yang
namanya mabok sampai bisa berantem, intinya disini harga nyawa murah banget dan
karena ada ini kata Bapak Kepala Desa mentrigger masyarakatnya agar lebih
menghargai. Terus juga ngajarin tari indang, pelajaran anti korupsi,
menyuntikan vaksin untuk hewan-hewan disana, bahkan ngajarin main gitar juga.
![]() |
Dira said “Paling
terharu kalo adik-adik Atambua ini nyanyi lagu-lagu nasional Indonesia. Nasionalisme
mereka bahkan bisa
|
Disana
itu bener-bener belajar hidup, bahkan lebih dari acara ethnic runaway, dan juga lebih dari acara Jika menjadi. Dengan
penduduk 99% katolik membuat kami hampir tidak pernah mendengar suara adzan.
Ini bener-bener pengalaman baru banget ditempatkan di tempat minoritas, tapi
ini malah yang banyak membuat momen terharu. Waktu itu masyarakat desa
membawakan hampir 90 buah kelapa ke tempat kami menginap dan mereka bilang
bahwa kelapa ini dibawakan untuk buka puasa. Gimana kami ga terharu kan. Oia
disana juga tidak ada keran, jadi semuanya menggunakan sumur maka dari itu
pulang dari KKN tangan Dira jadi berotot. Oia tiap desa permasalahannya
berbeda-beda, untuk desa yang Dira tempati masalahnya minim air, sedangkan
desa yang ditempati oleh teman KKN lainnya yang sesama 1 unit KKN tidak ada
listrik sehingga program-program yang dilakukan juga harus tepat guna (walaupun
ada beberapa yang sempat missed karena awal survey yang waktunya terbatas dan
belum benar-benar menyeluruh).
Untuk
menunjang kegiatan tentunya ada barang-barang yang diperlukan untuk program.
Barang-barang persiapan program tersebut dikirim 2 minggu sebelum berangkat
dengan menggunakan Pos. contoh barangnya seperti alat biogas, alat peraga
program dll totalnya sampe setengah ton. Tujuan dibawa dua minggu sebelum KKN
adalah biar anak-anak ga rempong pas berangkat, jadi tinggal bawa barang
pribadi aja nanti.
Apakah
program KKN di UGM itu berkelanjutan?
KKN di UGM itu bentuknya berkelanjutan,
jadi setidaknya harus 3-4 periode ada anak-anak UGM yang KKN disana di lokasi
yang sama dengan tujuan supaya programnya bisa di maintain dan sustain. KKN
yang Dira lakukan adalah periode ke 2 dari sebelumnya yang merupakan
perintis Atambua. Alhamdulillah dengan ratusan program tersebut juga dibantu
Allah dengan mendapatkan sponsor yang jumlahnya cukup banyak hingga mencapai
lebih dari 100 juta. Ga nyangka ternyata banyak orang baik yang mau turut
membantu menolong kami dengan menyumbang dan memberikan sponsor sehingga disana
kami tinggal laksanakan program dengan baik ga perlu pusing mikirin duit.
Bagaimana
rasanya puasa di tempat minoritas dengan segudang program yang banyak itu?
Rasanya seru banget! Baru kali ini
ngerasain puasa ga pake azan tapi pake alarm hp. Terus sebetulnya ga ada suasana
ramadhan-ramadhannya soalnya kan masyarakat tetep makan, minum dan mabok pesta
tapi alhamdulillah ga ada yang batal walaupun cuaca lagi terik-teriknya. Tapi
warga disana bener-bener menghargai kita banget. Mereka bahkan ngajarin
anak-anaknya untuk ga makan depan kita karena lagi puasa, bawain tajil, sampe
mereka ngajarin kita motong sapi dan ayam sendiri (karena kita harus pake cara
islam) dan kita juga beli panci alat masak sendiri karena belum kecampur
babi. Oia ada tambahan jadi disana ada
masjid tapi lokasinya di kota Atambuanya kira-kira 1 jam dari desa tempat
Dira KKN. Masjid disini dijagain polisi dimana kalo yang biasa kita lihat
justru gereja yang dijagain polisi tapi kalo disana masjid. Mungkin karena
minoritas jadi takut ada kerusuhan atau hal lainnya, tujuannya lebih untuk
mengamankan aja biar ibadah tenang. Disana kehidupan muslim-kristen-katolik
berdampingan sangat toleran kok.
Sesi Tanya Jawab
Penanya 1 : Milwan
1. Tadi kakak bilang ada konflik kalau
banyak perempuannya. Emangnya cewek itu bukan buat konflik dan gampang emosian
ya kak?
Jawab:
Ga
bermaksud gender ya jadi maksudnya itu karena Atambua itu lokasinya lumayan berat,
kemana-mana jalan kaki dan aku aja curhat kalo berat badannya turun sampe 10 Kg
(tapi beres KKN naik lagi 10 kg), pup sampe ketahan 15 hari, pipis ditanah,
mandi berlangitkan langit, dan cewe kan ada masa menstruasi kadang bisa jadi
karena hal-hal itu jadi emosian. Jadi emang disarankan kalo lokasinya lebih
baik banyak cowonya.
2. Memangnya disaat KKN boleh pakai
sponsor yah kok aku baru denger yah? Oia
ada catatan timbal balik ga kak ke sponsornya?
Jawab:
Kalo
di UGM malah pada pake sponsor semua. Timbal baliknya paling di press release
dan setiap program fisik kita bikin sticekrnya logo mereka.
3. KKN itu kan identik dengan
pengabdian kepada masyarakat, tapi pada kenyataan yang aku lihat itu seperti
baksos biasa dan beberapa mahasiswa juga ikut KKN sedikit ogah-ogahan karena
biasa dengan hidup enak. Intinya kepaksa karena tuntutan kelulusan. Pernah ga
kakak liat orang seperti itu? Dan respon kakak apa?
Jawab:
Nah
salah satu alesan aku gabung di tim KKN yang jauh dan berat karena aku yakin
yang mau ikut adalah orang-orang yang niat mengabdi. Biasanya tim KKN suka
konflik karena ada perbandingan idealisme orang yang kebetulan mau mengabdi dan
yang Cuma menggugurkan kewajiban. Alhamdulillah di KKN aku pada niat semua
bahkan kayanya aku deh yang paling manja. Wkwkwk
4. Judul skripsi kita apakah harus
terpaut dengan KKN yang bakal kita laksanain ga?
Jawab:
Engga
ko, ini murni pengabdian. Skripsi beda lagi.
5. Bagaimana menentukan program KKN
dengan banyak kepala, biasanya mahasiswa kan idealis dan sedikit egois dengan
gagasan mereka ditambah lagi tempat KKN kakak kan jauh bagaimana menyelesaikan
konflik karena perbedaan visi diawal gimana?
Jawab:
Jadi prepar
kegiatan itu penting. Rapat-rapat sebelum berangkat itu penting biar sense of belongingnya tercapai. Makan bareng,
karokean bareng, dan karena lokasi kita berat kayanya jarang konflik apalagi
konflik yang sampe gede gitu antar tim karena kita sadar sekarang saatnya kita
total untuk mengabdi bukan sibuk sama diri sendiri.
Penanya 2 : Teh Sifat
1. Terkait MCK apakah masyarakat
disana sebelumnya ga ada MCK, terus mereka buang hajat, mandi dll gimana?
Soalnya pas blind travel kemarin kita berada di pulau tegal yang minim MCK
juga.
Jawab:
Ada
MCK tapi sedikit banget mesti ngantri, belum lagi pas itu pernah pengalaman pup
terus air di ember abis padahal belum nyentor *sumurnya aga jauh pula* terus
langsung buru-buru nimba lagi pas sampe MCK nya udah keisi orang. Rasanya mau
minta maaf sama orang yang didalem tapi akhirnya aku kabur. Wkwkwk
2. Dira berapa lama ga mandi? Memecahkan
rekorkah?
Jawab:
Wkwkwkwk.
Berapa yak, 3 minggu ada kali ya.
3. Kalian syok culture ga? Ada
kendalakah pada saat kalian berkomunikasi dengan mereka?
Jawab:
Awalnya
aga syok culture kak. Mereka males pake bahasa indonesia, suka pake bahasa
tetun *bahasa lokal sana* terus hampir tiap malem mereka pesta dan minum. Tapi
kita bisa segera cepat beradaptasi sambil pelan ngisi nilai-nilai baik bahwa
minum sampai mabok itu bisa bikin perkelahian *dulu aku pernah ngelerai orang
udah berantem pake batu dan parang karena mabok*
4. Boleh dishare pengalaman pahit
disana dan paling tak terlupakan ? Maksudnya kejadian kayak mencekam gitu
misalnya pas KKN bukan setelah mau beres.
Jawab:
Paling
pahit dan paling tak terlupakan ketika meninggalkan mereka. Ga kuat aku sampe
mereka ngejar-ngejar bis kita.
Kalo
kejadian yang mencekam banyak sih. Kaya ngelerai orang mabok yang berantem,
terus waktu itu sumur kita dijailin anak-anak yang masukin deterjen dan
menyebabkan hampir semua perempuan mengalami keput*han terus ada temen yang hampir
kejangkit malaria juga.
Selain
itu disana nyawa manusia kaya murah banget. Waktu itu pernah kita mesen semen
di kota Atambua, tapi sampe 3 hari ga sampe-sampe, kita tanya ke bapak desa, kok
semennya ga sampe-sampe. Terus bapak desanya ngomong sopirnya meninggal dikeroyok
orang-orang gara-gara pas mau nganterin ke desa kita eh nabrak anak kecil terus
dikeroyok sampe mati. Terus bapak desa ngomongnya biasa aja, kitanya udah
gemetaran padahal.
Penanya 3: Bang Fahmi
1. Apa perubahan terbesar yang Dira
rasakan dari diri Dira setelah menyelesaikan program KKN ?
Jawab:
Jadi
lebih banyak bersyukur atas segala hal!!! Kalo aku lagi sedih jadi inget
Atambua. Dan sebetulnya jadi lebih menghargai air. Perlahan walaupun masih
pelan-pelan jadi lebih mau mandi dibanding dulu sebelum KKN. Wkwkwk.
2. KKN identik dengan cinlok. Apa Dira
ngalamin cinlok pas KKN atau setelahnya ? Atau adakah cerita cinlok di KKN Dira?
Boleh antar mahasiswa atau antara mahasiswa dengan warga setempat.
Jawab:
KKN
pasti ada kak. Tapi off the record wkwkwk. Yang jelas dulu Dira bahkan pernah
ditembak sama anak kampung sana. Hahaha. Alesan dia nembak karena katanya dira
baik dan solehah (padahal doi katolik) kocak banget dah.
3. Apa hal utama yang harus
dipersiapkan oleh mahasiswa pelaku KKN, supaya KKN nya tepat sasaran ?
Jawab:
Harus
survey derah setempat! Ga Cuma persiapan program tapi juga bahasanya,
budayanya, sebelum aku berangkat KKN aku belajar dulu dikit-dikit bahasanya.
Contoh: hau hadomi artinya: ai lop yuu
Penanya
4: Herlangga
1.
Kakak
Dira disana ngajar anak-anak SD ?
Jawab:
Ngajar SD dan SMP. Kalo di desa
yang satu lagi kami bagi 2 jadi 2 desa dan ada SMA nya juga. Kebetulan di satu
desa aku itu ada 1 SD dan 1 SMP, kita ngajar semuanya bagi-bagi sama temen KKN.
Aku kebagian ngajar SMP.
2.
Dalam
keadaan puasa ?
Jawab:
Yak
3.
Sumber
air susah (nimba air disumur)?
Jawab:
Yak
4.
Masyarakat
disana menghargai orang ?
Jawab:
Betcul
5.
Nah
bisa ceritakan awal kakak dira dateng, menginap sama warga atau memang sudah
disediakan rumah buat kakak dira ?
Jawab:
Jadi kami kan 2 desa. Desa
bakustulama dan rinbesihat. Aku di rinbesihat dan kami menginap di balai desa.
Kita sulap jadi ruangan kosong, tidur dilantai pake sleeping bag selama 2
bulan, cewe-cowo dikasih sekat. Kalo yang di bakustulama mereka dapet tempat
tinggal di rumah bapak kepala desanya tapi juga dilantai rumahnya.
6.
Tips
agar tidak bosan saat KKN ?
Jawab:
Ga mungkin bosen kalau banyak
kegiatan. Jadi harus banyakin kegiatan jangan gabut. Desa 1 bangun, bangun
semua.
7.
Di
masyarakat ada namanya lapisan sosial, nah ada gak selama KKN kaka dirak melihat
jelas tentang lapisan sosial tersebut ?
Jawab:
Disana hampir sama semua, lapisan
sosialnya ga jomplang rata-rata menengah kebawah (tapi mereka pada pelihara sapi dan
babi) jadi enak kita KKN nya bisa bener-bener menyeluruh.
8.
Terus
ada ga kecemburuan misalnya ada temen yang kurang bekerja, kerjanya Cuma males
malesan.
Jawab:
Alhamdulillah kalo pun ada itu
paling cuma sehari doang. Ga ada yg gabut semuanya kerja, makanya ga bisa
berkonflik.
9.
Setelah
KKN apakah kakak dira pernah menjenguk desa tersebut sampai sekarang atau
mendegar perkembangan tentang desa tersebut ?
Jawab:
Aku ingin balik kesana tapi disuruh
selesein skripsi dulu sama ortu. Sebetulnya skripsi aku pun lagi membahas
tentang daerah Atambua jadi kalo diijinin ortu aku pengen penelitian kesana.
10. Ada ga rencana setelah punya suami,
kakak dira mau tinggal di desa terpencil,
kalau gak ada alesannya dan kalau mau alesannya kenapa ?
Jawab:
Aku bahkan kepengen tinggal di
Atambua dan udah kebayang mau kerja di lembaga international disana (kebetulan
ada dan aku suka) tapi ortu belum setuju dan juga pertimbangan setelah punya
suami pasti harus dihitung-hitung jadi doakan aja biar aku bisa ikut
bantu bangun tempat mereka. Minimal dapet kerjaan yang bisa sekali-kali ngadain
kegiatan disana.
11. Selain ngajar di sekolah disana
ngajarin apa lagi kak ?
Jawab:
Disana ngajar tari indang, ngajarin
main gitar (disana mereka minim alat musik) terus sosialisasi tentang
pornografi, KDRT semua based on undang-undang (karena anak hukum), bantu bikin
peraturan Desa, akte kelahiran dll. Terus ngajarin ibu-ibu bikin bakso (padahal
awalnya juga diajarin temen). Banyak improve lah selama disana. kalo yang lain
keahliannya based on jurusan masing-masing. Kayak dokter hewan melakukan vaksin,
anak-anak FKG bikin dokter kecil, yang sastra jepang ngajarin anak-anak bahasa
jepang, dll.
Penanya 4: Youzhmie
1.
Saya
tau sedikit kalo di NTT itu masyarakatnya prefer tinggal satu rumah tanpa
menikah, sebabnya karena biaya untuk menikah disana super duper tinggi. Jadi
akibat itu banyak anak-anak yang lahir tanpa surat-surat keterangan, bahkan
sampai besar. Dan yang Dira temui di lapangan, sinkron ga fenomena itu ? Terus
dari tim Dira sendiri apa yang dilakukan menghadapi fenomena itu ?
Jawab:
Itu bener banget! Jadi disana itu
antara adat dan agama lebih kuat adatnya. Disana kalo mau kawin secara adat
yaudah tinggal melakukan prosesi adat (aku kurang ngerti ngapain, tapi katanya
mudah dan murah). Sedangkan kalo kawin secara agama dan negara, harus ada biaya
pemberkatan di gereja dan biaya-biaya lainnya untuk resepsi yang harus potong
babi sejumlah yang banyak. Jadinya mereka lebih memilih untuk kawin secara adat
dulu. Makanya kalo ada kawinan di Atambua rata-rata udah pada 40 tahun keatas.
ya, yang kami lakukan terhadap fenomena
tersebut kami mengundang orang-orang dari pemerintah daerah untuk bikin
sosialisasi akta. Terutama akta kelahiran karena itu penting banget. Dihadirin
sama masyarakat dan kepala-kepala desa dan dusun disana. alhamdulillah-nya abis
itu mereka mencoba untuk mau mendaftarkan akte kelahiran anaknya (alesannya
karena mereka males dan ga ngerti). Karena sebetulnya masalah akte itu ga ada
hubungannya dengan pernikahan, karena akte itu bisa ditulis dengan nama ibunya
saja.
Penanya 5: Adib
1.
Budaya
adat di Atambua ada apa saja Dir ketika kamu lagi disana ? terus seperti apa?
Jawab:
Mereka masih sangat kental budaya
portugisnya (secara mereka bekas jajahan portugis). Suka pesta, minum, ga
kenal lelah sampe pagi jadi ini PR buat kami yang ingin menanamkan nilai-nilai
yang baik disana. kalo budaya seni ada musik namanya likurai, tari tebe, dan
tenunnya keren banget. Aku dikirimin banyak uang sama mba jetc sama mama,
kirain buat jajan.. gataunya….. nitip tenun.
2.
Bagaimanakah
keadaan alam disana ? tempat wisata ada disana ? tempat wisata yang bisa
dikembangkan disana apa ?
Jawab:
Alam disana penuh kapur, kering
tanahnya. Tapi pantainya indah, ada pantai namanya atapupu dan pantai-pantai
lainnya yang kemungkinan bisa dikembangkan untuk pariwisata. Peternakan sapinya
juga subur dan banyak hamparan savana kayak di film-film.
3.
Bagaimana
akses transportasi ke desa Ribesihat dari Yogyakarta ?
Jawab:
Dari Yogyakarta naik bus ke
Surabaya, dari Surabaya naik pesawat ke Kupang, dari Kupang naik bus sekitar
8-10 jam ke desa KKN.
4.
Kalau
seni macam festival atau kegiatan budaya gitu adakah ?
Jawab:
Biasanya bukan festival tapi kayak
menyambut menteri, atau ada acara panen raya nanti ada penampilan budaya-budaya.
Mereka rata-rata kerja jadi peternak sapi dan babi, atau pedagang (tapi
biasanya cina dan itu di kota Atambua)
Penanya 6 : Uli
1.
Selama
dua bulan disana berapa total tas yang Kak Dira bawa ?
Jawab:
1 carrier dan 1 daypack. Tiap hari
nyuci mulu. Ckckck
2.
Selama
2 bulan disana makannya apakah tiap hari masak ?
Jawab:
Masak dan nasinya segepok, lauk tempenya
seuprit. Sekali-kali nyoba bikin dendeng dengan resep bu tatty :p
3.
Kalo
ada orang yang keliatannya bosen dan males berkegiatan apa yang harus dilakuin
temen-temennya biar dia bisa semangat lagi ?
Jawab:
Alhamdulillah karena Cuma 2 bulan
kayanya ga ada titik jenuh karena setiap hari ada aja kegiatan yang baru dan
itu menyenangkan. Makanya aku ngerasa bingung kalo KKN yang cuma bentar itu kok
ada aja ngerasa bosen padahal kan tugasnya banyak.
Intinya
dari kegiatan KKN ini Dira sebagai bomber mengungkapkan bahwa dirinya
banyak bersyukur sejak dilaksanakannya KKN ini. KKN ini diibaratkan semacam
titik balik hidup, speechless kalo
diceritain detailnya dan selalu ingin nangis. Walau hanya dua bulan tapi
bener-bener membekas di hati “Kayanya
jiwa saya masih tertinggal di Atambua” Ungkap Dira. Dira juga
menyampaikan pesan untuk temen-temen FIM Club Traventure yang akan melaksanakan
KKN bahwa manfaatkanlah waktu mengabdimu sebaik mungkin karena siapa yang tau
di KKN ini lah kita bisa bener-bener mengenal dirimu sendiri, dan jangan
mengeluh karena kalau kita menjalaninya dengan kebahagiaan malah jadi rindu
terus kayak Dira sekarang ini. Jadikanlah KKN ini sebagai ladang amal dan
ajang bertemunya keluarga baru, tidak hanya sekedar untuk menggugurkan
kewajiban mahasiswa untuk melaksanakan 3 dharma perguruan tinggi.
1 comments:
Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk AKI.NAWE kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah,karna nomor “GHOIB”untuk pasang togel,hasil ritual KI NAWE meman benar2 merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya KI NAWE lah yang bisa merubah nasib kami..KI NAWE orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 085=218=379=259=AKI NAWE,dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan sudah terbukti
Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk AKI.NAWE kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah,karna nomor “GHOIB”untuk pasang togel,hasil ritual KI NAWE meman benar2 merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya KI NAWE lah yang bisa merubah nasib kami..KI NAWE orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 085=218=379=259=AKI NAWE,dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan sudah terbukti
Post a Comment