![]() |
Azzam Ghozi Ahmad |
Minggu,
8 Juni 2014 FIM CLUB 8 Traventure mengadakan sharing session atau yang kemudian disebut SharSe yang
berjudul “Bepergian dengan Kereta Api”. SharSe ini
menghadirkan bomber seorang Ahli Geografi Universitas Gadjah Mada angkatan 2011
yang bernama Azzam Ghozi Ahmad dimoderatori oleh seorang jurnalis
Kepulauan Riau Batam yaitu saudara Milwan Akbar dan separtikel butiran debu
yang baru saja menamatkan sarjana kedokterannya di Universitas Sebelas Maret
yaitu saudari @iinms.
Mengawali Sharse-nya, pria kelahiran 27 September ini
mengatakan bahwa selama ini perjalanan yang dia lakukan hanya berkisar di Pulau
Jawa saja. Perjalanan ini biasa dia lakukan sendirian saja atau dilakukannya
sendiri. Perjalanan pertamanya dia lakukan sejak kelas 6 SD. Karena hidup di
kota besar dan sekolah di SD yang jauh, tidak diantar jemput orang tua maka
tuntutan untuk menggunakan transportasi umum menjadi tantangan bagi bassist dan backing vocal Nasyid Fathul Jihad ini. Sedangkan perjalanan
sendiriannya dengan tujuan keluar Jogja justru dia mulai ketika SMA dengan
memakai kereta. Sedangkan untuk pengalaman naik kereta yang paling spesial
adalah ketika naik kereta Parahyangan ke Bandung. Momen ini menjadi spesial
karena dilakukan hanya bertiga tanpa didampingi orang tua dengan durasi
perjalanan yang sangat panjang dan masih di tingkat SMP.
Pengalaman pertama kali naik kereta
sendiri yaitu ke Pare, Kediri, yang notabene bomber belum pernah melakukan
perjalanan kesana. Pada saat itu kereta belum seperti kereta dengan fasilitas
seperti sekarang ini, masih belum ber AC, masih ada kemungkinan tidak dapat
tempat duduk dan masih makmur kondisi penumpangnya dikarenakan masih banyak
yang berjualan. Dari penjual-penjual tersebut bomber semacam mendapat clue sampai mana kereta itu berjalan
berdasarkan logat dan suara penjaja makanan yang masuk menawarkan dagangannya
di kereta. Kesan dari perjalanan pemateri ke Pare saat itu adalah sangat wow dikarenakan bomber mengalami yang
namanya hampir kehabisan tiket kereta (berarti masih dapat tiket kereta-red). Pada saat itu masih belum
digalakkan sistem booking online atau pesan jauh-jauh hari, dan malangnya
bomber mendapat pengalaman berdiri selama 8 jam dengan posisi tidak enak dan
miring yang seharusnya perjalanan bisa dilalui 6 jam. Definisi perjalanan yang
ditempuh bomber adalah kereta tujuan Pare dari Jogja dengan harga 35 ribu rupiah,
turun di stasiun Kediri, terus lanjut naik angkot dan terakhir naik becak.
Waktu tempuh sekitar 8 jam saat itu, kemungkinan sekarang paling sekitar 6 jam.
Lanjut bomber mengatakan jika ingin kursus disana mending naik motor, maksimal
waktu tempuh memang lama sekitar 8 jam namun kelebihannya disana lebih leluasa
buat jalan-jalan ke mana-mana.
Kelebihan dari naik kereta jika
dibandingkan angkutan darat lainnya, menurut pria yang secara genetis mempunyai
brewok lebat ini adalah molor atau tidaknya jadwal kereta masih bisa diprediksi
karena kereta mempunyai jalan sendiri berbeda dengan angkutan darat lainnya.
Sedangkan kalau dibandingkan dengan transportasi jalur udara maupun air, jelas
kedua transport tersebut jangkauannya lebih luas berbeda dengan kereta yang
hanya bisa berada di jalur darat saja. Selain itu kenyamanan memakai kereta,
terlebih kereta ekonomi, adalah walaupun seringnya ber-headset jika diperjalanan
namun dikereta kita terbiasa bersosialisasi dengan masyarakat umum yang sama –
sama menggunakan jasa angkutan kereta api.
Selain di Pulau Jawa, jalur kereta
yang beroperasi untuk umum baru ada di Sumatera. Di luar itu biasanya jalur
kereta yang ada masih digunakan untuk kepentingan perusahaan tambang atau
perkebunan seperti yang ada di Kalimantan. Lantas mengapa di Jawa dan di Sumatera
ada jalur kereta ??? Nah jalur kereta yang ada di Indonesia ini dulunya
digunakan untuk distribusi hasil pertanian atau perkebunan misalnya tebu maka kalau
pembaca mencoba naik kereta dari Jakarta ke Surabaya (*backsound kereta malam*
#skip!) pasti yang dilewati adalah
ladang, perkebunan atau sawah. Berdasarkan hasil obrolan bomber dengan kakak
kelas bomber yang hobby banget dengan
perkereta apian, didapatkan fakta bahwa jalur kereta api itu semakin tertata
dengan penambahan rute-rute baru. Di Jawa sendiri, untuk meningkatkan pelayanan
dan mempersingkat waktu, maka setiap rute dibuat double track, untuk akses ke timur-barat maupun sebaliknya.
Sedangkan untuk rute baru, di Jawa sampai saat ini belum ada wacana penambahan
rute baru dikarenakan semakin banyak pemberhentian maka akan berdampak ke rute
lainnya dan seperti yang kita ketahui kereta api tidak mempunyai jalan
alternatif.
Pulau yang memungkinkan untuk
dibangun jalur KA (kereta api-red)
sementara ini masih Sumatera dan Jawa karena jalur KA peninggalan Belanda (terkadang
kita perlu berterima kasih kepada penjajah juga) hanya ada di dua pulau tersebut.
Selain itu mungkin hanya jalur kecil-kecil saja. Kalau di Kalimantan, kurang
memungkinkan karena topografinya lebih beragam dibanding Jawa dan Sumatera yang
topografi tanahnya lebih settle. Sedangkan
untuk pulau-pulau lain, yang kecil-kecil (seperti tempat tinggal moderator-red) kurang memungkinkan dikarenakan jalur
darat hanya ditempuh dalam waktu sehari menggunakan mobil saja sudah cukup
walau akhirnya statemen ini terbantah oleh saudari Jetc (L’mira Ethnique’s fonder)
yang mengatakan bahwa Pulau Seram baru bisa dikhatamkan dengan jalur darat
selama kurang lebih seminggu.
Hal ini dimungkinkan karena “ga semua yang lo liat
kecil dipeta itu bener-bener kecil -red”
dan juga tidak semua pulau kecil itu mempunyai jalan lingkar dalam. Selain topografinya,
kontur tanah di lokasi yang akan dibangun jalur kereta api adalah hal yang
sangat penting untuk dipertimbangkan. Semakin beragam dan semakin curam maka akan
semakin sulit untuk dibangun rel kereta misalnya di Kalimantan, karena di tengah
pulau bergunung-gunung dengan keragaman kontur yang lebih ekstrim dibanding di Jawa,
untuk membuat jalur kereta komersil menjadi lebih sulit. Alternatif lain, maka
digunakanlah transportasi udara.
Pria yang akrab dipanggil Azzam ini
mengatakan kalau dia bekerja di KAI, dia ingin menyelesailan proyek double track di seluruh Jawa dan membuka
trayek di Sumatera untuk umum ketika ditanya tentang apa yang akan dia lakukan
ketika ditanya tentang visi misinya jika mempunyai kesempatan untuk memperbaiki
KAI. Lanjut, karena menurut dia di Sumatera KAI masih digunakan untuk
pariwisata, masih sedikit yang digunakan untuk umum. Jadi, buat bikin rute KA baru
tidak semudah yang dibayangin, pertimbangan pertama jelas di biaya, cost yang dibutuhkan sangat besar
berdasarkan penuturan bomber. Bomber juga bercerita jika ingin mengetahui
proses pembuatan jalur kereta ada film yang menampilkan adegan membangun rel di
padang tandus.
Diskusi menjadi semakin menarik
dengan tambahan sharing dari saudari Miza Alvina yang selanjutnya disebut sebagai
bomber kedua. Menurut dia, di Sumatera khususnya Sumatera Barat juga ada
kereta. Jika kereta di Sumatera dibandingkan KRL di Jawa jelas sangat berbeda
dilihat dari segi waktu tempuh dan shift
keberangkatan. Jika di Jawa kereta bisa menempuh jarak “sekian” dalam 45 menit
maka di Sumatera jarak “sekian” tersebut bisa ditempuh dalam waktu 2 jam dan
juga jumlah shift keberangkatannya
pun terbatas yaitu hanya 4 kali. Contohnya yaitu kereta dari Padang ke Pariaman,
kereta ini memang benar-benar di desain sebagai kereta wisata, jadwalnya juga
cuma jam 6, jam 8, jam 2 dan jam 4 sore. Selain dua perbedaan diatas, bomber
kedua juga mengatakan bahwa kereta di Sumatera tidak mempunyai pembagian kelas
seperti di Jawa, jadi semuanya sama saja.
Kembali ke bomber pertama, seorang
mahasiswi S2 yang sedang menyelesaikan tesisnya bertanya ke bomber mengenai
pengalaman pahit bomber selama naik kereta dan pernah tidak bomber merasakan
ketidaknyamanan di dalam kereta yang notabene bau, banyak yang jualan, ada
copet, cowo jail dan lain lain serta bagaimana mengantisipasinya. Menurut
keterangan bomber, pengalaman paling pahit adalah (seperti biasa) ketinggalan
kereta hanya 5 menit saja, kereta dikejar ke gambir, eh masih saja ketinggalan lagi
3 menit. Kondisi jam 22 malam (artinya kereta tersebut pemberangkatan terakhir),
hujan, flu, meriang, duit cuma 200 ribu, bawaan banyak, dan lemes. Akhirnya
bomber minta dianterkan sama supir taksi ke kampung rambutan, memelas biar hanya
bayar 90 ribu, sisa lainnya untuk naik bis disitulah bomber pertama kalinya
merasakan calo bis. Selain itu pengalaman pahit yang lain adalah pengalaman
pertama naik kereta sendirian, 8 jam berdiri miring dan ngangkang, ke Pare, dengan
waktu normal sebenarnya bisa ditempuh hanya dalam 6 jam. Antisipasi untuk
ketidaknyamanan dalam kereta adalah bomber mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum
perjalanan, janggut kumis jangan dicukur biar ga kalah saing sama premannya, serta
mengakrabkan diri dengan tetangga selama perjalanan. Lanjut bomber menceritakan
bahwa terakhir merasakan kereta tak ber-AC adalah awal masuk kuliah sekitar
2011 akhir karena setelah itu mulai ada perubahan di KAI, dari smoking area di
lorong dekat toilet (lupa istilahnya apa) hingga tidak diperbolehkan merokok
sama sekali di kereta. Sampai bomber tidak dapat lagi membedakan lokasi dari
cara pedagang menjajakan mijon L .
Seorang peserta SharSe yang berasal
dari Banjarnegara Gilar-Gilar menanyakan tentang keberadaan kereta semacam di
film Harry Potter, jika ada perjalanan kemana, dan berapa jam. Selain itu dia
juga menanyakan tentang kelebihan kereta jaman dahulu dibanding sekarang.
Bomber menjawab bahwa kereta macam di Harry Potter katanya dulu di Indonesia
ada, cuma yang model kamar-kamar itu bomber masih kurang tau. Dulu banget
sewaktu bomber SD ada yang seperti itu di daerah Ambarawa. Bomber menambahkan
keretanya Hogwart Express kurang spesial soalnya tidak ada penjual mijon dan
pipanas, yang ada malah penjual permen karet rasa muntahan atau kodok coklat
serta card magic. Seorang peserta yang bertugas sebagai notulen menambahkan
bahwa Kereta Kayu Solo yang dipakai sebagai kereta Wisata di Solo bentukannya
mirip dengan Hogwart Express hanya saja tiketnya mahal dikarenakan bahan
bakarnya masih menggunakan kayu. Perjalanan sekitar 9 kilometer dibayar dengan
selembar duit gambar Ir. Soekarno L. Dari segi kenyamanan, lanjut
bomber, kereta tahun 2000an mungkin dibanding sekarang sangat kurang, tapi
justru disitulah hal yang dirindukan dan spesial dari KA ekonomi. Bomber
melanjutkan bahwa for your information
tidak ada jalur kereta menuju museum kereta.
Pertanyaan
terakhir berasal dari mantan ketua angkatan FAPERTA 2007 yang baru saja akhir
tahun kemaren lulus (ciiee selamat!!!). Beliau menanyakan pendapat bomber
terkait “revolusi ignasius jonan” dilihat dari baiknya maupun keburukannya.
Bomber berpendapat tentang “revolusi jonan” itu sebagai berikut:
Baiknya:
- Untuk pengguna KA ekonomi memang jadi
lebih nyaman karena bebas asap rokok
- Untuk pemesanan tiket, jadi lebih
tertib, kerumunan, rusuh, calo, semakin terkurangi. (Kalau pun calo masih ada)
- Pejabat KA (dari masinis, kepala
stasiun, dkk sampai cleaning service-nya)
menjadi semakin disiplin dan melayani.
Buruknya:
- untuk perjalanan jauh, beli tiket langsung
berangkat kemungkinan besar kehabisan tiket. Kalau pun masih ada, itu pun untung-untungan.
- meski stasiun dan KA jadi lebih tertib,
lapangan kerja pedagang-pedagang kecil penjaja paket alat
cukur-gunting-sisir-cermin-cutter yang cuma 10ribu dan kawan-kawannya jadi
tertutup, tergantikan oleh alfamart ato indomaret yang harganya memang lebih
lebih lebih dibanding yang dekat kampus
Lanjut bomber, untuk mempersiapkan transportasi Indonesia yang
semakin baik kedepannya, bomber rasa revolusi KA ini bernilai positif, hanya
perlu memfasilitasi para pedagang tadi dengan beberapa hal, misalnya kios-kios
khusus di luar stasiun (Biasanya tiap stasiun besar punya spot yang bisa
digunakan minimal untuk 5 kios kecil). P.S: mulai awal 2013, stasiun-stasiun di
Jawa sudah mulai sunyi setelah jam 20.00 WIB.
Pada akhir Sharse, bomber memberikan
sebuah konklusi yaitu kereta api hanya salah satu model transportasi di
Indonesia yang sedang berproses untuk menjadi lebih baik, khususnya dari segi
kenyamanan. Beruntunglah bagi orang-orang yang pernah mengalami proses
revolusi KA tersebut. Azzam Ghozi Ahmad, selaku tertunjuk bomber malam itu,
hanya menyampaikan seperti yang dia tahu, pengalaman pribadi, maupun hasil
sharing dengan orang-orang yang terlibat di KA. Pengetahuan bomber masih
terbatas dan mungkin yang lain lebih tahu dari dirinya. Oleh karenanya, mohon
maaf jika ada yang kurang berkenan pada SharSes malam itu maupun dari kekurangan
ilmunya. Sharse pun ditutup dengan ucapan permintaan maaf dan salam.
***eittssss***
Tunggu dulu, ternyata SharSe tentang perkereta apian ini
sangatlah seru, Poro Sederek. Walhasil setelah sharse ditutup pun masih
dilanjutkan diskusi hangat tentang perkereta apian. Berikut dibawah ini adalah
notulensi diskusinya.
Diskusi dibuka dengan pertanyaan hangat pertama dari Teh Siti
Fatimah, berikut pertanyaannya:
1. Sejak kapan berjanggut?
2. Apakah ada niatan untuk mencukur janggut ?? Yah minimal ga
segondrong sekarang
3. Pernahkah ada yang komplen orang sekitar atau orang lain
tentang janggut kamu ??
4. Pengalaman buruk apa yang pernah dialami terkait janggut
yang kamu miliki ??
5.Terakhir deh yang paling akhir, karena kak azzam
berjenggot, berapa usia yang orang lain tebak sama usia kak azzam??
-Sekian-
Dan Jawaban dari bomber adalah :
- Sejak SMA kelas 2 udah tipis, karena sering dikerok, jadi lebih cepat tumbuhnya.
- Sekarang sudah ga gondrong kali teh, tergondrong dan terpanjang itu pas traventurace kemaren.
- Ada yang bilang geli, ada yang bilang keren, ada yang bilang tua, ada yang bilang gaul. Dan karena jenggotlah aku bisa cepet akrab sama yang bercelana bahan dan cingkrang ampe yang bercelana jeans sobek-sobek.
- Pengalaman terburuk adalah salah cukur yang membuat harus cukur habis. Ini janggut genetis, jadi ngejaganya harus dengan tingkat kesakralan yang tinggi karena janggut ini adalah ASET yang harus dilindungi.
- Mayoritas pada bilang 2007 teh.
- infrastruktur rel kereta, siapa yang bikin dan mengelola ? sedangkan infrastruktur jalan raya untuk mobil, siapa yang bikin dan mengelola ?
- bahan bakar untuk kereta dan bahan bakar untuk travel / bis, mana yang disubsidi dan mana yang tidak disubsidi ?
- wilayah Jawa dan Sumatera banyak digunakan sebagai lahan pertanian ketika zaman Belanda, yang mana distribusi dari lahan pertanian ke pabriknya pakai lori. Misalnya tebu di Jawa timur - Jawa tengah - hingga jogja. Ladang tebunya banyak di Jawa timur, pabrik gula banyak di jogja (dulu sampe ada 5 perusahaan besar, sekarang nyisa madukismo). So, dibuat rel untuk lori tersebut, makanya di Solo bisa kita temui juga rel kereta di pinggir jalan raya. Itu bekas lori zaman belanda. Kenapa lewatnya Solo ? Karena topografinya relatif datar.
- nah, kalau di pulau-pulau seperti Kalimantan, Papua, Sulawesi, Halmahera, maupun lainnya, salah satu faktor kenapa tidak ada rel keretanya adalah topografi yang dominan berbukit.
Setelah pertanyaan full kepo yang dilontarkan mahasiswi S2
UNISBA jurusan komunikasi bisnis tersebut selasai di Jawab, diskusi berlanjut
lagi dengan hadirnya bomber ketiga yaitu Saudara M. Fahmi. Mengawali diskusinya
pria yang sudah mempunyai 1 istri dan 1 anak tersebut menyatakan bahwa traveling
baginya dengan menggunakan kereta itu sangat ROMANTIS. Bayangkan kereta sebagai
sebuah benda yang berisi baaaanyaaak orang tersebut, semuanya bergerak menuju
arah yang sama. Lalu tempat duduknya (terutama yang kelas bisnis dan ekonomi) yang
berhadapan, membuat kita bisa ngobrol sambil bertatapan dengan lawan bicara
kita. Pengalaman romantis bomber ketiga dengan istrinya (saudari Yas-red) di kereta adalah : Yas tidur menyenderkan
kepalanya di bahu bomber sepanjang perjalanan Stasiun Senen Jakarta - Stasiun Lempuyangan
Jogja, sementara Alanna (putri bomber-red)
tidur di dalam stroller di hadapan mereka berdua (#okesip #skippp!!!). Beberapa film tentang traveling-by-train yang pernah bomber ketiga tonton yaitu: before sunrise, the darjeeling unlimited merupakan film yang sangat recommended untuk di tonton.
Satu perspektif lain tentang KAI
ditinjau dari aspek bisnis. Coba bandingkan rute Jakarta-Bandung, yang ditempuh
oleh kereta KAI dengan mobil travel dan bis. Selanjutnya coba Jawab pertanyaan-pertanyaan
berikut :
Dari Jawaban atas 2 pertanyaan itu aja, bisa disimpulkan kalau
tantangan KAI jauh lebih besar dari perusahaan travel atau bis. Rel dibikin dan
dikelola oleh PT. KAI sedangkan jalan raya dibikin dan dikelola sama pemerintah
dan jalan tol dibikin dan dikelola sebagian oleh jasa marga sebagian oleh
BUMN/swasta. KAI pakai bahan bakar non subsidi, travel / bis pakai bahan bakar
subsidi. Intinya adalah untuk infrastruktur rel, KAI mesti bikin dan ngelola
sendiri sedangkan infrastruktur jalan yang dipakai perusahaan travel / bis
dibuat dan dikelola oleh pihak lain. Contohnya jalan kabupaten atau kota dikelola
dinas bina marga dan ciptakarya atau sejenisnya, Jalan Provinsi oleh Dinas
Pekerjaan Umum atau sejenisnya dan jalan nasional oleh kemen PU.
Selanjutnya mencoba mereview ulang
tentang perbedaan kereta api di beberapa daerah di Indonesia, ada banyak alasan
kenapa hanya beberapa pulau tertentu yang dijumpai adanya kereta api,
diantaranya:
Ada sedikit hal yang spesial di Sumatera tentang
perkereta apian. Di Sumatera topografi tanahnya memang ada banyak yang berbukit,
namun hal tersebut di akali dengan adanya kereta dengan rel bergerigi. Jalur
kereta di Sumatera juga melewati gua-gua, hutan-hutan dan lahan pertanian. Sisi
yang satu tebing, sisi lainnya jurang. Ada rel yang bahkan miring macem roller
coaster. Rel bergerigi itu untuk 'narik' kereta di tanjakan dan ngendaliin laju
kereta di turunan dalam artian lain gerigi ini berfungsi agar kereta tidak
turun saat nanjak dan gerigi inilah yang menahan kereta api supaya tidak
merosot. Di Sumatera, kereta api awalnya (bahkan sampai sekarang) dipakai untuk
mengangkut barang tambang, terutama batubara. Istilah 'babaranjang' sampai sekarang pun
masih cukup popular. Nah, jelaslah kalau bukan karena pertanian, berarti bekas
tambang.
Tentang Kalimantan, kenapa di Kalimantan
tidak ada kereta karena angkutan sungainya lebih efektif dan efisien. Karena
sungai pulalah ongkos bikin rel di Kalimantan jadi mahal. Sebenarnya menurut
bomber pertama, Kalimantan sudah mulai siap karena memang dari 5 pulau terbesar
di Indonesia, Kalimantanlah yang secara geologis lebih tua, lebih stabil.
Makanya Soekarno pernah mewacanakan ibukota nantinya pindah ke Kalimantan. Balik
lagi ke keretanya, tinggal bagaimana usaha berbagai pihak buat menyibak gunung-gunung
disana sama pembangunan relnya. Toh secara lahan juga Kalimantan ready buat transmigran.
Berbeda dengan Kalimantan, jalur
transportasi yang paling efektif di Papua adalah lewat jalur transportasi
darat. Maka jika pada masa masa kampanye seperti ini dan ada capres yang
menjanjikan akan membangun jalur kereta api di Papua, maka tinggal seberapa
besar itikad capres tersebut buat memotong gunung di sana karena memang
topografi di Papua tidak bagus untuk dibikin jalur kereta api.
1 comments:
kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKII atas nomor togel.nya yang AKI berikan 4 angkah alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI. dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI.. sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel .
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKII DEWA dino:,,085293577799,,atau KLIK PENGAMBILAN ANGKA TOGEL HARI INI insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 175 juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus aza....AKII DEWA akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D3D4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKII DEWA DI NO: (((085293577799)))
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos
kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKII atas nomor togel.nya yang AKI berikan 4 angkah alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI. dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI.. sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel .
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKII DEWA dino:,,085293577799,,atau KLIK PENGAMBILAN ANGKA TOGEL HARI INI insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 175 juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus aza....AKII DEWA akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D3D4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKII DEWA DI NO: (((085293577799)))
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos
Post a Comment