Hai FIM Traventure! Sharing Sesion yang
bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ini akan membahas tentang Herping. Jika
sebelumnya bomber berasal dari member Traventure, kali ini bomber merupakan
bagian dari member Traventure. Bomber sharse kali ini adalah suami dari member
Traventure yang bernama Maysarah Bakri atau yang dikenal dengan Sarah.
Sebelum masuk ke pembahasan Herping, yuk
kita kenalan terlebih dulu dengan bomber yang satu ini!
![]() |
Akhamd Junaedi Siregar |
Mengapa herping di Papua menjadi tidak
terlupakan? Lalu apa sebenarnya herping itu sendiri? Apa asiknya herping dan
apa bedanya dengan traveling dan petualangan lainnya? Jawabannya ada di dalam
sharse kita kali ini. So, yuk kita simak sharsenya!
***
Herping
Herping adalah sebuah kegiatan mengamati
amfibi dan reptil. Asal katanya berasal dari herphes, yakni hewan melata. Kedua
kelas amfibi dan reptil sebagai obyek pengamatan itu disebut herpetofauna.
Biasanya para herper (pengamat amfibi dan reptil) melakukan kegiatan ini pada
malam hari mengikuti aliran sungai di suatu hutan atau tempat wisata.
Awalnya kegiatan ini berkembang dari
kampus terutama fakultas Kehutanan dan Biologi. Karena temuan amfibi dan reptil
banyak mengejutkan pengamat, maka kegiatan ini semakin berkembang. Keutamaannya
kegiatan ini adalah memiliki nilai edukasi, olahraga dan cinta lingkungan. Pada
saat ini sudah mulai digeluti beberapa komunitas misalnya di Kota Medan, yakni
Herpetologer Mania.
Herpetologer Mania berasal dari FMIPA
USU dan kemudian anggotanya semakin meluas dari umum dan rutin melakukan
kegiatan herping ke berbagai lokasi. Biar lebih mengasyikkan, biasanya lokasi
wisata yang masih asri menjadi tujuannya. Di samping itu, ada target-target
temuan yang memang menjadi primadona temuan, seperti katak tidak berkaki, katak
bertanduk, tuntong laut dan lain-lain. Keasyikan herping biasanya sejalan
dengan pengetahuan herper itu sendiri. Jika pengetahuannya semakin baik, maka
dia akan memiliki ketertarikan yang lebih mendalam.
Dunia malam itu adalah sesuatu yang
sangat menarik. Banyak “bonus” yang bisa dijumpai. Maka orang-orang biasanya
tidak melakukan herping sekali saja.
Sesi Tanya Jawab
Fahmi:
1.
persiapan apa aja yang harus dilakukan untuk herping, baik dari segi alat,
fisik, teknik, dan lain-lain?
2.
Tolong ceritakan pengalaman herping paling seru!
Jawaban:
1. Hal
yang pertama disiapkan adalah mental dan keinginan. Alat-alat untuk herping
sederhana saja sesuai dengan keperluan di lapangan, misalnya senter kepala,
sepatu boat, jas hujan, tenda dan perlengkapan kalau mau bermalam, jangan lupa buku
identifikasi. Dan tentunya kamera agar apa yang dilihat terabadikan. Fisik juga
harus fit karena di aliran air sedikit lebih dingin.
Teknik herping sendiri, saya rasa jalan dimulai dari hilir ke hulu
dan menerangi kanan-kiri aliran air.
2. Pengalaman
herping paling seru adalah ketika saya pernah ke Papua untuk mencari tempat
yang cocok untuk pelepasan kura-kura moncong babi. Saat itu bermalam di aliran
sungai dan ketemu orang-orang, satwa dan habitat yang baru buat saya.
Mandira:
Bagaimana
cara meneliti satwa liar dalam proses herping, Bang? Kalau satwanya tiba-tiba
pergi itu bagaimana?
Jawaban:
Itu mantapnya herping dan hewan malam
ini. Kita bisa dekat sekali sama amfibi dan reptil. Jarang sekali kita
kehilangan objek, kecuali jenis cicak malam. Di luar itu umumnya bisa kita
dekati hingga 20 cm.
Sifat:
1. Boleh
diceritainkan pengalaman paling tidak menyenangkan pada saat herping?
2. Hewan
apa yang sampai saat ini belum difoto? Dan kenapa alasannya?
3. Adakah
komunitas herping di indonesia? Untuk melakukan herping apakah harus bisa foto?
Dan apakah harus malam herping amphibi dan reptilnya?
4. Kalau
herping malam-malam menakutkankah? Pernahkah ketemu hantu saat herping?
Jawaban:
1. Hampir
tidak ada waktu menjalaninya, tapi setelah itu tenda bocor yang harusnya jadi
menikmati capai di sisa malam.
2. Yang
belum terfoto sampai saat ini adalah kadal gunung api, alasannya kadal gunung
api hewan langka dan hanya menyukai lingkaran cicin api. Catatan temuannya
sudah lama sekali oleh ahli yang sudah wafat.
3. Untuk
komunitas, di Medan ada. Namanya Herpetologer Mania. Yang lain sifatnya pecinta
yang memelihara. Yang lainnya juga ada yang sifatnya lebih kaku, yakni
penelitian seperti di IPB.
Untuk melakukan herping tidak harus
bisa fotografi. Karena kenikmatan itu sifatnya personal, jadi kalau seseorang
sudah cukup puas dengan melihat saja, cukuplah itu.
Memang tidak harus malam, misalnya
untuk herping kadal-kadalan. Sebagian besar amfibi dan reptil aktif malam hari,
jadi kita lebih baik menyesuaikan.
4. Kita
bahkan ingin ketemu hantunya. Bahkan cewek-cewek lebih banyak menyukai kegiatan
ini.
Sifat:
Menanggapi
point satu dong. Maksudnya tenda bocor apa?
Jawaban:
Maksudnya, saat kegiatan mencari amfibi
reptil selalu menyenangkan. Tapi waktu mau istirahat dan merenggangkan kaki,
tenda kami pernah kehujanan, airnya masuk dan membasahi seisi tenda. Waktu yang
seharusnya untuk menikmati capek, jadinya untuk memperbaiki tenda :)
Enra:
1. Kepuasan seperti apa yang didapat
dari herping?
2. Aku pernah coba melihat dan memotret
hewan-hewan kecil di kebun dekat rumah, tapi belum pernah yang ekstrim. Hewan
paling mengerikan seperti apa yang pernah Bang Jun dapatkan?
3. Herping ini ada jurnalnya gak, Bang?
Jawaban:
1.
Wah sangat puas sekali-mungkin untuk
saya. Kalau bertemu jenis hewan yang jarang atau belum pernah ditemui
sebelumnya itu akan memberi kita kepuasan, dan mungkin tidak bisa tidur malam
itu.
2. Semua jenis ular mengerikan, tapi
berhasil memotretnya akan memuaskan. Tentunya untuk menangani ular harus ada
ilmu tambahan.
3. Jurnalnya ada, saya sendiri tidak
terlalu suka membaca yang ilmiah. Sulit saya cerna. Saya sendiri jadi Pemred
untuk tabloid digital Herpetologer Mania. Mungkin bisa dibaca-baca :)
Inah:
1. Terus lokasi herping di mana yg
recommended buat newbie?
2. Kira-kira untuk yang mau mencoba
pertama kali harus bergabung dengan komunitas atau bisa bersama yang
pernah/terbiasa herping saja?
Jawaban:
1. Di habitat amfibi reptil, ciri-cirinya
lembab atau ada genangan air. Misal kolam, danau, atau mungkin saja destinasi
wisata, misal air terjun, dan lain-lain.
2.
Sebaiknya jangan dilakukan sendiri,
minta dikawani yang sudah pernah. Saya pernah ajak sebuah kelas fotografi,
mereka tidak melihat apa-apa padahal suara katak ada di mana-mana. Mungkin
sekali dua kali herping sudah bisa menjajaki tempat yang lebih menantang.
Azzam:
Bagaimana
teknik 'mendapatkan momen yang pas' dalam memotret reptil yang kadang
gerakannya tidak diduga-duga, misal tiba-tiba muncul lalu kita baru siap-siap
kamera dan hewan tersebut sudah menghilang?
Jawaban:
Itu enaknya amfibi reptil, mereka cukup
jinak, asal tidak banyak suara. Biasanya kita bisa dekati dan cara yang baik
fokuskan ke mata objek, biasanya hasilnya akan fotojenik. Mau yang lebih
mantap, sabar dan tunggu sampai objeknya melakukan sesuatu, sedangkan kita
sudah siap menekan shutter. Mantap.
Iin:
1. Antisipasi supaya binatang menghilang
saat diamati itu bagaimana caranya?
Maksudnya saya masih tidak ngedong kalau mendekati tanpa suara. Karena
biasanya di hutan banyak bunyi kresek-kresek. Ada tekniknya tersendiri kah
untuk mendekati hewannya?
2. Pernahkah bertemu atau motret buaya?
3. Selama herping perlu membawa
perlengkapan medis jugakah?
4. Lalu kalau memotret hewan malam
hari pake flash atau bawa lampu tembak? Apa cukup pakai headlamp saja? Mode yang
biasa dipakai mode apa?
Jawaban:
1. Kalau begitu kita mendekatinya
pelan-pelan. Cahaya senter saja, dan jangan terlalu liar. Itu saja saya rasa,
amfibi reptil tidak seliar yang kita duga kalau malam hari.
2.
Kebetulan belum pernah memotret buaya, sebab
masih punya koleksi foto di penangkaran.
3. Tentu saja bawa. Kalau herping dengan
komunitas, ada penanggungjawabnya sendiri di bagian medis.
4.
Kalau saya biasanya pakai flash
eksternal, saya taruh posisinya di samping objek biar dimensinya muncul. Saya
lebih suka mode Aperture Priority dan tergantung fotografernyalah itu :)
Bening:
1. Selain reptil ada lagikah klub
semacam herpetologer mania untuk jenis hewan lain di Indonesia? Misalnya
serangga, bekicot, atau burung?
2. Kalau boleh tahu, bagaimana awalnya
Bang Jun bisa jatuh cinta pada herphes?
3. Biodiversitas reptil di Indonesia
sesuatu banget ya?
Jawaban:
1. Ada, kurasa banyak. Contohnya Wildlife
Photografer Indonesia. Yang burung biasanya ada di tiap provinsi. Yang serangga
ada fotografer makro di Kota Medan. Biasanya komunitas itu kalangan ilmuan atau
fotografer, akan sedikit beda dengan Herpetologer Mania.
2.
Awalnya karena tugas kuliah. Habis itu
ketagihan sampai sekarang.
3.
Pasti. 7 jenis penyu dunia, enam di
antaranya ada di Indonesia. Kura-kura ada 40 jenis, termasuk yang terkaya di
dunia. Begitu juga dengan lainnya. Untuk jenis katak sifatnya endemisitsnya
tinggi. Di Sumatera ada yang hanya ditemukan di sini, misal Huia sumatrana, dan
lain-lain.
Arif
Rahman:
1. Pernahkah ikut perlombaan foto
hasil herping?
2. Di Indonesia dan di dunia, di mana
sih tempat yg menurut ilmu, pernah baca atau pengalaman, kang Jun yang paling
asik untuk herping?
3. Kira-kira,
dari herping bisakah mendapatkan penghasilan?
Jawaban:
1.
Kebetulan tidak suka yang lomba-lomba.
Biasanya kita diajakin menjuri lomba :)
2.
Bagi saya Papua adalah salah satu yang
asyik, karena setiap temuan adalah hal baru bagi saya di Sumatera. Di Sumatera
kita tidak punya kura-kura leher ular :)
3.
Saya menulis cerita dapat honor, terus
sekarang lagi diusahakan bikin buku dan paket. Saya pikir ke depan akan menjadi
sebuah kegiatan yang juga tak kalah menariknya dengan industri pariwisata yang
lain.
Angga:
2.
Saya
pernah menemukan ular di jalan. Saya ambil dan saya masukkan dalam botol untuk
saya bawa pulang. Lalu ortu saya
memarahi dan meminta saya melepas ular tersebut.
Jawaban:
1. Itu katak bergaris (Stripped frog).
Jenis ini adalah katak pohon yang paling umum dan biasanya ditemukan di daerah
pemukiman manusia. Di hutan primer sangat jarang, bahkan tidak ada.
2. Sebaiknya ular tidak ditangkap.
Apalagi ular berbisa, kemungkinan akan membahayakan keluarga. Biar ular bebas,
apalagi masih anakan ular, dia perlu main-main :)
***
Tanpa terasa, waktu sharse kali ini berlangsung melebihi batas waktu seharusnya. Di akhir sharse ini Bang Jun menambahkan bahwa herping adalah kegiatan perjalanan positif yang memberi pejalannya kebaikan dan jalan yang dilaluinya persahabatan. Herping menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukasi, olahraga, dan cinta lingkungan. Dengan membesarkan kegiatan positif semacam ini, maka kita mungkin telah mengecilkan ruang gerak kegiatan yang sia-sia. Semoga kelak kita semua bisa mencobanya. Terima kasih.
Amin. Semoga suatu hari nanti keluarga
FIM Traventure bisa melakukan herping bersama! ^_^
1 comments:
saya ibu salma ingin berbagi cerita kepada semuanya bahwa saya ini cuma seorang TKI dari malaysia dan saya cuma bekerja sebagai pembantu,tentunya anda tau kalau pembantu itu gajinya tidak seberapa dan saya kepengen pulang kampung tapi gaji saya tidak cukup akhirnya saya coba pinjam keteman saya,dia pun juga tidak punya uang dan saya pindah lagi keteman yang lain dia pun juga tidak punya,,akhirnya teman saya memberikan nomor telpon KI WARA dan katanya ini paranormal sangat terkenal yang banyak membantu orang dalam mengatasi masalah,dengan penuh semangat saya langsun menghubungi KI WARA dan ALHAMDULILLAH saya diberikan anka yang benar-benar tembus dan berkat bantuan KI WARA saya sudah bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya dikampung,,jika anda sangat membutuhkan bantuan..jangan anda ragu silahkan hubungi saja KI WARA di 0823=2221=4888 ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinya atau bisa juga anda.KLIK BOCORAN 2D 3D 4D DISINI
saya ibu salma ingin berbagi cerita kepada semuanya bahwa saya ini cuma seorang TKI dari malaysia dan saya cuma bekerja sebagai pembantu,tentunya anda tau kalau pembantu itu gajinya tidak seberapa dan saya kepengen pulang kampung tapi gaji saya tidak cukup akhirnya saya coba pinjam keteman saya,dia pun juga tidak punya uang dan saya pindah lagi keteman yang lain dia pun juga tidak punya,,akhirnya teman saya memberikan nomor telpon KI WARA dan katanya ini paranormal sangat terkenal yang banyak membantu orang dalam mengatasi masalah,dengan penuh semangat saya langsun menghubungi KI WARA dan ALHAMDULILLAH saya diberikan anka yang benar-benar tembus dan berkat bantuan KI WARA saya sudah bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya dikampung,,jika anda sangat membutuhkan bantuan..jangan anda ragu silahkan hubungi saja KI WARA di 0823=2221=4888 ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinya atau bisa juga anda. KLIK BOCORAN 2D 3D 4D DISINI
Post a Comment