Sharse kali ini kita akan membahas tentang dokumentasi yang diperlukan oleh para traveler yang
![]() |
Enra Riesti Shohab |
Nah buat kamu yang penasaran yuk baca sharse kita kali ini :
Salah satu motivasi hiking dan
backpacking adalah mengunjungi tempat yang indah, menarik, unik, menyejukkan
mata, dan atau mengedukasi. Pemandangan dan temuan menarik di sepanjang
perjalanan tersebut tentu ingin kita abadikan dalam sebuah foto atau video.
Selain itu, tentu saja ekspresi kita dan teman-teman selama perjalanan—apalagi
kalau sudah sampai di puncak, klimaksnya perjalanan. Sayang tentunya sayang
jika dilewatkan begitu saja. Oleh karena itu, kamera telah menjadi gadget
esensial bagi para hikers dan backpackers untuk mendokumentasikan momen penting
dalam perjalanan.
Dua kata kunci bagi kita yang sedang
ingin mendokumentasikan momen perjalanan adalah fleksibilitas dan kemudahan
perangkat. Secanggih apapun kamera saat ini, tetaplah kita penentu bagus
tidaknya sebuah foto.
Ini ada tips untuk yang biasa
backpacking:
- Siapkan kamera sebelum berangkat
Sebelum berangkat, pastikan kamera yang akan kita bawa sudah kita pahami cara
penggunaannya dan dalam keadaan siap pakai. Pastikan pula kapasitas memori yang
digunakan dan memori dalam kondisi kosong. Bawa baterai cadangan dengan jumlah
yang telah diperkirakan. Lebih baik menggunakan baterai isi ulang (rechargeable) karena ada kemungkinan menemukan
sumber listrik di posko pendakian atau rumah penduduk yang disinggahi
- Perkirakan apa yang akan didokumentasikan
sebelum memulai perjalanan, selain tentukan momen yang ingin diambil. Misalnya,
dalam sebuah perjalanan kita menargetkan memotret gambaran keseluruhan
perjalanan kita—tempat-tempat penting seperti desa yang dilewati, angkutan umum
ke TKP, kehidupan penduduknya, atau hasil pertaniannya; keseharian kita di
perjalanan seperti membangun tenda, membuat perapian, makan bersama memotret,
titik-titik ekstrim, tokoh masyarakat, bendera sponsor/organisasi di puncak
gunung, dsb
- Tentukan, kamera poket atau SLR?
Saat ini ada banyak pilihan kamera
kok. Dengan kamera SLR kita bisa mengambil gambar sesuai selera dengan memanfaatkan
berbagai fitur kamera jenis ini. Dengan kamera poket yang ukurannya kecil dan
ringkas, kita bisa lebih leluasa dalam memotret. Dan saat ini banyak kamera
poket dengan teknologi mendekati SLR (misalnya GoPro, atau smartphone Samsung
Galaxy Ace dan iPhone 4)*. Jika menurut kita gambar-gambar yang akan kita ambil
nanti bisa dipenuhi dengan kamera poket, tentu tidak efisien membawa SLR. Lain
halnya jika gambar yang kita inginkan hanya bisa diperoleh dengan kamera SLR.
Jika memungkinkan bawa keduanya, dan tentukan fungsinya masing-masing. Untuk
penggunaan SLR dalam perjalanan alam terbuka, kami menyarankan untuk membawa
satu lensa dengan range lebar (lensa
sapu jagat) sehingga fotografer tindak perlu sering menganti lensa. Bawa juga
lensa lebar untuk mengambil foto-foto pemandangan di kala senggang atau disaat
memungkinkan melakukan penggantian lensa.
![]() |
Salah satu hasil jepretan Enra |
- Bagi tugas
Jika ada dua atau lebih fotografer dalam waktu yang bersamaan, usahakan para
fotografer ini tidak memakai lensa yang sama. Bagilah tugas antarfotografer
dengan mengambil tema yang berbeda. Untuk fotografer yang memakai lensa sapu
jagat, fokuslah pada momen-momen yang membutuhkan detil. Untuk fotografer yang
menggunakan lensa lebar, fokus mengambil gambar-gambar dengan perspektif lebih
luas seperti pemandangan alam dan juga gambaran momen secara meneluruh.
- Peralatan menunjang
Bawa peralatan penunjang seperlunya. Dalam perjalanan alam terbuka yang
membutuhkan keringkasan bawaan, tripod yang besar tentu akan merepotkan. Tripod
bisa diganti dengan gorillapod yang lebih kecil dan bisa dikemas ke dalam tas.
Bawa juga pembersih lensa seperti tisu dan lens
pen dan tempatkan di posisi yang mudah dijangkau. Pada malam hari,
kalungkan dan kenakan selalu headlamp
untuk kemudahan pengaturan kamera. Untuk filter, cukup gunakan filter ultraviolet
yang telah terpasang di lensa. Membawa banyak filter dengan ring/holder
tambahan untuk perjalanan alam terbuka biasanya cukup merepotkan.
- Tas kecil tersendiri
Bawalah tas kecil khusus untuk menempatkan kamera beserta peralatan pendukungnya.
Biasanya tas kamera seperti ini dikalungkan di depan tubuh sewaktu punggung
membawa carrier. Kondisikan kamera
pada tas kecil itu sehingga mudah diambil sewaktu-waktu dibutuhkan.
- Siapkan dray bag
Dray bag atau kantong kedap air mutlak diperlukan dalam perjalanan alam
terbuka. Dalam kondisi hujan atau basah, kamera yang merupakan alat elektronik
harus dilindungi. Pilihlah dry bag dengan ukuran yang cukup sehingga bisa
menampung tas kecil penyimpan kamera serta menyisakan sedikit ruang yang bisa
dipakai sebagai space untuk menaruh
kamera di luar tas kecil jika dibutuhkan sewaktu-waktu saat hujan
- Kalungkan kamera selama perjalanan
Kalungkan selalu kamera di leher
selama perjalanan. Karena momen menarik bisa terjadi kapan saja. Memang ini cukup
menggangu, karena tangan kita mau tidak mau akan sering memagang kamera,
apalagi jika jalur perjalanan yang terjal dan mendaki sehingga butuh bantuan
pegangan tangan saat bergerak. Untuk kondsi ini, silakan disesuaikan dengan
keamanan.
- Posisikan selalu dalam mode Auto
Saat kamera dikalungkan, posisikan kamera dalam mode Auto karena momen bisa datang
tiba-tiba, tidak terprediksi. Setelah selesai menggunakan mode Manual
(misalnya), kembalikan ke menu Auto saat stand by.
- Periksa lensa
Di alam terbuka, lensa sering berembun dan kotor. Di kala istirahat atau
waktu yang memungkinkan, jangan malas untuk membersihkannya. Jaga juga alat
pembersih kamera dalam kondisi bersih.
- Ambil gambar dengan tenang
Jangan asal memotret. Berpikirlah beberapa detik sebelum menekan shutter: tentukan frame gambar, tentukan
apa saja yang akan dimasukan ke dalam foto (komposisi). Tahan gerakan tangan
saat mengambil gambar. Perhatikan pula kondisi cahaya minim yang menyebabkan shutter speed menjadi lebih lambat.
Terburu-buru dan tidak tenang hanya memperbesar kemungkinan gambar yang diambil
kabur. Ga nyesel?
- Ambil gambar dari beberapa sudut
Jangan memotret satu objek beberapa kali dari sudut yang sama. Jika poin
sebelumnya diaplikasikan dengan baik, satu angle
cukup satu foto saja. Coba ambil angle
lain untuk objek atau momen yang sama. Berhematlah shutter countmu!
- Kuat dan sabar
Menjadi fotografer di alam terbuka membutuhkan stamina yang prima. Kita harus
kuat dan sabar. Kondsikan badan harus selalu fit karena kita harus menunda
istirahat dan makan untuk mendokumentasikan teman-teman kita yang sedang istirahat
atau bersantap. Jangan malas, dan bersiaplah untuk momen-momen menarik yang
bisa muncul kapan saja.
Dengan langkah-langkah di atas,
niscaya dokumentasi perjalanan kita akan lengkap dan berkualitas.
Dokumentasi perjalanan juga harus
disesuaikan dengan tujuan perjalanan
kita. Ada perjalanan bertujuan keilmuan/riset dan ada juga yang rekreasi semata.
Saya [Enra] pernah yang untuk riset. Untuk yang satu ini butuh persiapan sedetil
mungkin. Waktu itu kami membuat dokumentasi perjalan riset adegan pra-shooting
dan dilakukan di Gunung Merapi. Semua detil disiapkan mulai dari baterai sampai
peralatan keamanan.
Shooting film
dokumenter berbeda dengan film fiksi karena butuh riset yang lebih panjang, bisa
sampai 5 tahun malah. Jumlah krunya tidak sebanyak film fiksi. Sejauh saya
belajar, untuk sebuah film dokumenter, minimal ada lima orang kru. Tapi jumlah
ini menyesuaikan isu yang diangkat. Berbeda dengan film fiksi, alur cerita
lebih utama daripada skrip. Film dokumeter karya anak Indonesia banyak yang
mengikuti style Amerika—ada juga style Eropa,—yang banyak point of view (POV). WD1000 lumayan untuk perlengkapan shooting.
Film The Last Train dan Iron Man bisa jadi referensi buat dokumentasi
perjalanan. Kunjungi enralazua.wordpress.com, di sana ada cerita tentang
belajar bikin film terutama perjalanan pembuatan film dokumenter.
Selain memotret, catat juga
momen-momen yang sudah kita ambil, biar tidak lupa itu pas kapan. Catatan kecil
ini bisa jadi caption atau watermark di foto.
Soal
videotaking…
Saya [Enra] lebih suka documentary
video karena saya suka bercerita. Apa yang ada di kepala, saya jadikan ‘premis’
sebelum ambil video.
Kita biasanya ambil banyak video
dengan alasan untuk stock gambar, tapi belum tentu kepake. So, better hemat
memori. Lebih baik lagi bila punya daftar klip yang ingin dituangkan. Kalau
video dokumentasi, kadang pas di-edit adaaaaaa aja yang kurang.
Kalau mau buat video perjalanan,
bisa dibikin skripnya dulu. Minimal dibuat timeline sehingga ada plot yang
berisi keterangan apa saja yang akan diambil. Kalau ternyata di lapangan ga
sesuai harapan, ya ga masalah. Yang penting ada timeline dulu. Malah, mungkin
di jalan kita dapat yang lebih bagus dari rencana semula. Sambil jalan, jangan
lupa ngisi checklist biar ga kelewat.
Soal ngedit video, diperlukan taste
dan jiwa entertaining yang tinggi. Salah-salah, penonton bisa bosen. Kenapa
sebuah video bisa membosankan? Mungkin karena ekspektasi kita, hehe. Diperlukan
pemahaman konteks dan cita rasa pembuat video sehingga kita lebih mudah melihat
keseluruhan ide si pembuat video. Video bisa pakai host atau pun tidak. Tapi
untuk trip video, biar seru dan hidup lebih baik pakai host.
Sesi Tanya Jawab :
Apa
pengalaman yang tidak terlupakan?
Menyelesaikan
dokumentasi perjalanan selama perjalanan di kereta api Jogja – Jakarta saat
Traventurace.
Cukup
poket atau harus SLR?
Kamera dengan 10 Mega
Pixel sudah bagus. Iphone 4 juga sudah oke. Untuk kamera poket, saya [Enra] merekomendasikan
Powershot-nya Canon.
Gimana
untuk dokumentasi underwater atau
benda bergerak pada umumnya?
Gunakan flash, terutama
flash khusus underwater. Trik lainnya adalah naikin ISO. Tapi hati-hati bakal
ada noise yang muncul. ISO tinggi
bisa mempercepat shutter speed. Jadi
kemungkinan blur berkurang.
Apa
itu noise?
Salah satu contohnya bunder-bunder cahaya di foto yang gelap karena eksposur
yang berlebihan atau mungkin cahaya yang masuk ga pas dengan setelan kamera.
Tambahan…
Prinsip dari kamera adalah cahaya.
Memang ada perbedaan pas mainin cahaya dibandingkan pakai mode Auto.
Di kamera yang bisa diatur
(biasanya) terdiri dari 3 mode utama:
- Basic mode (mode automatis): flash, no flash, or let the camera decide.
- Image mode yang sudah disiapkan oleh kamera seperti ladscape, panorama, night, portrait, dsb..
- Creative/Advanced mode… di sini teman-teman bisa melatih mix and match besar aperture/diafragma, shutter speed, and ISO. Practice makes perfect!
Kata beberapa pro, untuk objek
lanskap/nature pakailah Nikon, human/animal
pakai Canon, sedangkan Fujifilm yang warnanya paling ‘jujur’.
Anyway,
mengambil gambar atau video (dokumentasi) tidak hanya soal kualitas gambar—yang
mengikuti kualitas gadget—tapi juga soal cerita yang dibangun, momen yang ingin
ditangkap, dan tentu saja soal skill
pengambilan gambar dan citarasa.
Take
nothing but pictures, leave nothing but footprints, and kill nothing but time.
–Mokhamad Fahmi Fauzi
*Sekarang sudah banyak beredar
kamera outdoor. Salah satunya merek GoPro, dengan kualitas ga kalah dengan
jepretan DSLR, biasanya digunakan untuk merekam. Bentuknya relative kecil,
shockproof, dan waterproof. Kekurangannya ga bisa diatur fokusnya dan hasilnya
ga nongol di layar LCD kamera. Untuk itu, kita bisa gunakan aplikasi smartphone
untuk mengoperasikannya. Tapi Gopro mahal sih. Atau gunakan smarphone dengan kualitas
kamera yang baik misalnya Samsung Galaxy Ace. Lalu, ada beberapa kamera DSLR
yang bisa dioperasikan lewat smartphone (khususnya untuk capture), misalnya Canon 7d atau sepantarannya sehingga bisa buat
selfie.
1 comments:
saya ibu salma ingin berbagi cerita kepada semuanya bahwa saya ini cuma seorang TKI dari malaysia dan saya cuma bekerja sebagai pembantu,tentunya anda tau kalau pembantu itu gajinya tidak seberapa dan saya kepengen pulang kampung tapi gaji saya tidak cukup akhirnya saya coba pinjam keteman saya,dia pun juga tidak punya uang dan saya pindah lagi keteman yang lain dia pun juga tidak punya,,akhirnya teman saya memberikan nomor telpon KI WARA dan katanya ini paranormal sangat terkenal yang banyak membantu orang dalam mengatasi masalah,dengan penuh semangat saya langsun menghubungi KI WARA dan ALHAMDULILLAH saya diberikan anka yang benar-benar tembus dan berkat bantuan KI WARA saya sudah bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya dikampung,,jika anda sangat membutuhkan bantuan..jangan anda ragu silahkan hubungi saja KI WARA di 0823=2221=4888 ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinya atau bisa juga anda.KLIK BOCORAN 2D 3D 4D DISINI
saya ibu salma ingin berbagi cerita kepada semuanya bahwa saya ini cuma seorang TKI dari malaysia dan saya cuma bekerja sebagai pembantu,tentunya anda tau kalau pembantu itu gajinya tidak seberapa dan saya kepengen pulang kampung tapi gaji saya tidak cukup akhirnya saya coba pinjam keteman saya,dia pun juga tidak punya uang dan saya pindah lagi keteman yang lain dia pun juga tidak punya,,akhirnya teman saya memberikan nomor telpon KI WARA dan katanya ini paranormal sangat terkenal yang banyak membantu orang dalam mengatasi masalah,dengan penuh semangat saya langsun menghubungi KI WARA dan ALHAMDULILLAH saya diberikan anka yang benar-benar tembus dan berkat bantuan KI WARA saya sudah bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya dikampung,,jika anda sangat membutuhkan bantuan..jangan anda ragu silahkan hubungi saja KI WARA di 0823=2221=4888 ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinya atau bisa juga anda. KLIK BOCORAN 2D 3D 4D DISINI
Post a Comment