Lost In Trip

Saturday, November 8, 2014


Maya Rumpe
Sharse kali ini dibawakan oleh perempuan cantik yang berasal dari Kalimantan dan berdomisili di Palangka Raya. Nama lengkapnya adalah Maya Rumpe. Beliau lahir di Tabak Kanilan, 20 Juli 1992. Beliau adalah seorang sarjana pertanian ilmu tanah. Sekarang aktivitas Maya sebagai agropreneur,  sebuah aktivitas yang menarik ya teman-teman. Maya telah ngetrip ke banyak kota seperti Palangka Raya, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Surabaya, Malang, Semarang, Jogja, Bandung, Bogor, Jakarta, Palembang, Lampung, Makassar, Sentani, Irian Jaya, Bali, Mataram, KL, Melaka, SG (Mantab, ternyata Maya traveller sejati euy, sudah banyak potongan Indonesia bahkan luar negeri yang sudah beliau kunjungi). Maya juga memiliki hobi fotografi, caving dan pastinya traveling. Tempat yang diimpikannya adalah Jerman (boleh tanya ke beliau langsung kenapa Jerman adalah destinasi yang diimpikannya). Nah, topik yang dibawakan oleh Maya adalah “LOST IN TRIP” alias tersesat di jalan. Teman-teman pasti punya pengalaman kesasar yang tak terlupakan kan, hehe. Maya akan berbagi pengalamannya, bagaimana rasanya tersesat saat jalan-jalan. Semoga dari pengalamannya kita dapat memetik hikmah dan mengambil pelajaran.

Pengalaman adalah ilmu yang bermanfaat. Kalimat itu mengawali pemaparan Maya tentang tema ini. Pengalaman kesasar pun menjadi menarik dan indah untuk dikenang. Maya memaparkan beberapa kejadian yang dialaminya ketika tersesat waktu jalan-jalan. Adapun beberapa pengalaman itu adalah sebagai berikut :


Lost in Trip 1 [Hampir ketinggalan kereta api dari Palembang ke Lampung]

Waktu itu Maya baru selesai makan nasi padang dan perutnya kenyang dibasahi keringat karena kepedasan. Seharusnya Maya beristirahat terlebih dahulu, tapi tiba-tiba ada suara pluit nyaring pertanda kereta siap berangkat. Akhirnya, Maya dan teman-teman terpaksa harus berlari mengejar kereta seperti di film-film India. Teman yang lain naik ke kereta terlebih dahulu lalu yang lain membantu untuk naik. Memasukkan koper bawaan pun jadi salah satu adegan di sana. Mari kita bayangkan bagaimana kejadian itu padahal kereta sudah bergerak cukup laju. Akhirnya rombongan itu pun masuk ke dalam kereta dengan selamat. Eh ternyata salah gerbong. Mereka seharusnya berada di kelas ekonomi, kelas yang umum dipakai para backpaker, tapi tercecer di gerbong eksekutif. Jadi mereka berjalan menembus lautan penumpang sambil menggeret koper. Ketika sudah bisa duduk tenang, kejadian ini justru menjadi bahan obrolan sepanjang jalan. Mereka cekikikan lebih dari biasanya.

Lost in Trip 2 [Ketinggalan Pesawat Menuju FIM 11]

Maya kembali bercerita tentang pengalamannya pertama kali ketinggalan pesawat ketika mau berangkat mengikuti FIM 11 ke Cibubur. Ceritanya nih: waktu itu Maya diantar ke bandara oleh temannya. Di tengah perjalanan, ban motor yang mereka pakai bocor. Taksi pun gak lewat-lewat, kebetulan angkot juga tidak ada, padahal penerbangannya satu jam lagi.

Singkat cerita, lewatlah angkot di jalan sunyi itu. Tanpa pikir panjang langsung mereka carter. Sesampainya di bandara, lutut langsung lemas pas mendengar informasi bahwa pesawat sudah flight 5 menit yang lalu. Mana lagi ada tulisan di tata tertib peserta FIM yang intinya meminta peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian acara. Maya sempat panik bagaimana caranya harus ada di Wiladatika keesokan paginya. Untung saja Maya mempunyai teman agent travel yang memberi solusi, tapi mengancam isi dompet Maya. Si travel agent itu menyarankan untuk membeli tiket Banjarmasin–Surabaya dan Surabaya–Jakarta. Karena kepepet, Maya mengiyakan saja meski harus juga berutang.

Akhirnya Maya dapat terbang dari Banjarmasin pukul 07.00 WITA dan landing di Surabaya jam 07.00 WIB. Jadwal penerbangan seharusnya jam 08.00 WIB dari Surabaya tapi maya dapat delay dari om lion. Jam 02.00 WIB tengah malam, pesawat landing di Jakarta. Sesampainya di bandara, kakak Maya sudah menunggu untuk menjemput. Sempat-sempatnya kakaknya mengajak ke puncak karena ikut kebiasaan kakaknya di akhir pekan. Setelah perjalanan panjang  itu, Maya akhirnya berhasil menapakkan kaki di Wiladatika tepat pukul 06.00 WIB pagi, berselang satu jam sebelum FIM 11 dibuka. Biaya perjalanan ini menjadi tiga kali lipat dari seharusnya.

Lost in Trip 3 [Keberangkatan FIM 13, keasyikan ngobrol di ruang tunggu dengan rombongan FIM Banua]
Baru sadar ketika ada suara nyaring dari speaker. Sekali  lagi mohon perhatiannya, ini merupakan panggilan terakhir kepada penumpang atas nama nyonya Maya Patriani Rumpe, tuan Ronny Mulyawan, dll“. Hehe, dan seketika sontak bediri sambil lari-lari menuju pesawat dengan wajah malu dilihatin orang-orang.

Lost in Trip 4 [Ketinggalan pesawat kepulangan FIM 13]
Selesai FIM 13, Maya dan teman-temannya yang berjumlah delapan orang memesan pesawat jadwal paling pagi. Mereka sudah berangkat dari Rawamangun semenjak subuh dan tiba di bandara jam 04.00 WIB. Mereka bersantap dahulu di sekitar gate A sebelum berangkat. Memanglah nasib tak bisa ditebak, usai makan mereka check in tapi sudah tidak bisa, padahal masih ada waktu satu jam sebelum penerbangan. Negosiasi sudah habis-habisan mulai dari yang paling halus sampai setengah kasar, tetap saja tidak bisa.

Terpaksa semuanya beli tiket baru untuk pulang. Tiket yang paling murah adalah penerbangan paling akhir waktu itu. Artinya, mereka bakalan ngegembel 16 jam di bandara. Sedih dan kesal mereka bawa happy untuk membunuh waktu. Ada salah satu teman mereka yang rumahnya dekat bandara mengantarkan 16 nasi bungkus. Maya yang awalnya masih ragu duduk di lantai dan menjaga gengsi, malah sempat tidur di pojokan bandara. Di sana mereka ngobrol apa saja seperti topik berat Banua. Game Uno pun dimainkan dan tidak terhitung lagi berapa kali bolak-balik ke kamar kecil.

Lost in trip 5 [Ketinggalan pesawat karena hujan]

Hujan lebat sejak sore hingga malam, Maya jadi waswas karena jadwal penerbanganya sudah dekat. Jam sudah menunjukkan jam angka delapan. Maya menelpon taksi tapi tak kunjung datang jua. Teman-temannya yang diminta bantuan sama sekali tidak punya waktu mengantarkan. Akhirnya Maya nekat memakai ojek yang mangkal di ujung jalan. Sampai di bandara lari-lari ke ruang check in. Sampai di sana disambut kata "maaf" dari petugasnya. Pintu pesawat baru saja ditutup. Wajah maya tiba-tiba memelas dan kucurhat ke petugasnya. Maya menjelaskan penerbangannya yang baru gagal itu sangat penting sekali.

Raut muka Maya tiba-tiba sangat menyedihkan, rambutnya lepek, pakaiannya basah. Petugasnya tiba-tiba menghampiri Maya dan bilang: “Ya sudah, Mbak datang saja besok dengan tiket hari ini jam 09.00 WIB. Wah, itu memang seuntai kata yang lebih menyegarkan daripada hujan yang baru saja mengguyur.

Lost in Trip 6 [5 jam perjalanan Cikini - Bogor via KRL padahal normalnya hanya 1 jam]

Perjalanan Cikini–Bogor padahal normalnya 1 jam. Why? Karena 2 kali salah naik kereta! Kereta pertama naik dari Cikini jam 04.30 WIB, entah kenapa rasanya kok ragu ya. Ternyata naik kereta arah bekasi (jauuuh banget kaaan, beda arah). Ya sudah, ga boleh panik, adem aja di dalam KRL sampai balik ke Manggarai dan turun di sana. Nah di sini kesalahan selanjutnya. Setelah turun di Manggarai, benar kok naik kereta arah Bogor akan tetapi ternyata ini yang KRL nya sampai Depok aja! Baru ngehnya setelah mentok sampai Depok dan mulai bergerak kembali ke arah kota Jakarta. Terpaksa turun di stasiun Tanjung Barat, dan beruntung tak lama kemudian ada kereta arah Bogor. Setelah memastikan itu beneran sampai Bogor baru benar-benar naik. Selama perjalanan itu, hp mati karena lowbat. Terakhir telponan sama Myta yang ngantar dari Cikini dan Shafira, Ichi di Bogor  masih jam 06.00an di Manggarai. Jam 09.30 sesampainya di Bogor muter otak biar bisa ngecharger. Jadinya beli pepsi di KFC biar ada alasan sekalian numpang ngecharge. 10 menit kemudian hp bisa menyala, yang pertama ditelpon adalah Shafira! Dan dia nangis sambil teriak-teriak, lega  bisa dihubungi. Jadi dari jam 06.00, dia sudah menunggu di stasiun Bogor dan sudah muter 4 kali di stasiun untuk mencari, juga sudah meminta umumin namaku di pusat informasi: “Perhatian untuk penumpang atas nama Maya dari Kalimantan ditunggu saudaranya Shafira di pusat informasi.”

Masih banyak lagi cerita lainnya yang tidak mungkin habis diceritakan malam ini. Termasuk kisah kaki yang pegal mengejar bus di Kuala Lumpur sama teh Sifat.

Setelah pemaparan dari Maya kemudian dibuka sesi tanya jawab. Adapun pertanyaan-pertanyaanya adalah :

 Pertanyaan Tria

1. “Ka May ternyata cerita nyasar itu lebih seru ketimbang cerita travelingnya ya. Pertanyaan satu, ka may suka nyesel gitu ga sih kalau udah teledor ketinggalan pesawat, kereta, dkk? Apalagi berkali kali?
May sampai berulangkali begitu? Biasanya aku jawab dengan “kalian ga ngerasain sih gimana serunya sport jantung saat mengejar sesuatu itu. Sulit diungkapkan dg kata-kata saat adrenalin berpacu dengan waktu. Kalau kekejar syukur, ga kekejar berarti ada pengalaman lain yg sudah menunggu sbg ganti kecerobohan itu :)

 2. “Ceritain dong yang kl sama ka sifat, pasti lucu.”
 “Ceritanya aku, filan, teh sifat & ayu nginap di KL tp jalan2 ke Melaka. Nah bis terakhir balik ke KL jam 10 malam. Keasikan kan di Melaka, akhirnya baru ngeh udh stgh 10 & ga ada angkutan lagi ke terminalnya. Truuus akhirnya kita nekat jalan kaki. Katanya deket. Nanya satu org lagi deket. Jalan lagi, nanya lagi, deket. Sampai kita udh muter2 ga nemu2 jalan ke arah terminal, akhirnya ada satu warga yg ngasih infonya bener. Kita disuruh balik ke titik awal kita jalan, ternyata ga jauh dari sana. Dan itu sudah 9.50 malamAkhirnya kita balik, mulai dari jalan biasa, jalan cepat, sampe lari2! Kita mah celana panjang, ayu kan pake jubah kasian. Eh tp ayu yg paling cepet larinya. Hahaha 3x muterin kota dan balik lagi ketempat yang sama, terakhir kita harus lewat jembatan penyebrangan, tapi lama krn muter. Satunya jalan tercepat yg harus dilewati lagi adalah: NYEBRANG JALAN TOL.”

 Pertanyaan Elva

1. “Dari pengalaman yang luar biasa itu, mengejar dan tertinggal alat tranportasi, apa sih yang ka maya bisa jadikan pelajaran berharga buat kita?
 “Pelajaran berharganya: manajemen waktu. Tapi sebenarnya ini bukan krn ga bisa memanajemen sih, tp kadang aku ngerasa asik aja stlh pusing dg rutinitas tetiba ada shock terapinya lewat kejadian2 ini. Hehe Yg pasti melatih biar strugle di lapangan! Mungkin dari cerita ini terkesan "ceroboh banget, May! Tapi yg kurasakan jadinya secara ga langsung ngelatih gimana bisa berpikir cepat di lapangan, cepat beradaptasi dg org2 baru, berani (ga manja).”

 2. “Yang bener bener paling ka maya rasa luar biasa saat pengalaman yang mana?”
 “Yang 16 jam di bandara, pasca FIM 13.”

 Pertanyaan Ihsan

1. “Sepengalaman ka maya yg sering ky gt.. Sering ny saat sendiri atau saat bersama? Telat nya?.”
  “Kebanyakan saat sendiri. Saat tak ada pegangan hidup dan tak tahu arah jalan pulang.

2. “Itu kalau ketinggalan jadwal... Uang yg ud dibayar gmn? Hangus kah?
  “Hangus san, Ada yg dikembalikan tp cuma sekian persen, dikit banget.
Konon katanya, kadang ini ada permainan pihak bandara juga. Misalnya sejam sebelum mestinya masih bosa check in, ini ga bisa.. ._.

 Pertanyaan Kak Jetc

1. “May, mau nanya. Krn maya sering bgt telat, itu sbnrnya maya beneran emang kebetulan selalu telat, atau pernah maya "sengaja" telat krn misalnya,, ingin memacu adrenalin(?) atau misalnya menguji keberuntungan(?) gitu?? Hehe.”
  “Ga sengaja lah kajet, mana ada mau sengaja buang2 uang & waktu :'/
Tapi itu tadi, kalau sdh terlanjur, jatuhnya bukan merutuki diri melainkan ngambil hikmahnya. Seringnya juga krn kejadian2 ini malah banyak muncul kejadian tak terduga lainnya yg bisa disyukuri. Misalnya, malamnya ketinggalan pesawat ternyata ga lama abis itu dpt sms dari org lain (pemerintah), ngajak ketemu malam itu rapat dg bbrp org lainnya bahas project di Banjarbaru. Kebayang kalau jd berangkat brrti ga bisa turut hadir & jadi leader project. Jadi pandai2 ngambil hikmahnya.. :)

2. “Maya sebenernya sudah bermaksud utk belajar dari "kesalahan" ga ya?
Mksdnya, kalo tau udah sering telat, knp besok2nya kalo dari cerita maya tadi,, masih aja mengerjakan segala sesuatunya "last minute"??
Mksdnya, adakah maya sudah membuat manajemen waktu yg membaik dr hari ke hari,, misalnya.
Yg biasanya br brgkt ke bandara 1jam sblmnya,, nah ini krn udh pernah pengalaman telat,, jdnya berangkatnya 2jam sblmnya, dll dsb..
Gitu may,, jd sbnrnya maya begini terus krn emang seneng memacu adrenalin dg selalu mjd "Miss Last Minute" atau gimana? Hehe”
  “Cerita2 telat tadi sebenarnya udh bertahun2 yg lalu kajet, Stlh kejadian2 itu kemudian belajar menghargai waktu dg cepat dtg ke bandara biar ga last minute lagi. Nah yg terbaru kan 2013 kmrn, itu krn keadaan. Hujan lebat bgt dari sore (penerbangan jam 8 malam), dan transport ke bandara susah.”


Maya menutup sharse malam ini dengan kalimat yang mengisnpirasi sekali. Walau sebenarnya kadang perjalanan yang sempurna bukanlah pengalaman terbaik, yang berwarna justru lebih menggema rasa. Time is money, but my adventure, priceless. Kamu? :'))


Aplikasi Bagi Para Traveler

Wednesday, October 29, 2014

Ihsan Satriawan
Sharing Session kali ini akan membahas tentang aplikasi buat para pecinta traveling yang akan dipaparkan oleh seorang mahasiswa Pascasarjana Tenik Informatika Institut Teknologi Bandung yaitu Ihsan Satriawan yang akan memaparkan aplikasi apa saja yang bisa digunakan oleh para traveler dengan memaksimalkan gadgetnya dan selamat membaca J

Baiklah pada malam ini, Grup FC 8 Traventure mengadakan kegiatan diskusi rutin setiap minggunya, pada kesempatan kali ini diskusi dengan Bomber di atas akan mengangkat tema “Aplikasi Teknologi Bagi Para Traveller”. Jadi apa sih gunanya aplikasi bagi traveller? Perlu gak sih kita memaksa pake aplikasi sedangkan kalo googling pasti bakal ada solusi juga? Sehebat apakah aplikasi buat para traveller?. Sharing ini berdasarkan hasil merangkum dari berbagai artikel,forum,wawancara dan pengalaman pribadi, terkait aplikasi-aplikasi yang berguna untuk traveler yang dirangkum oleh Mahasiswa Informatika ITB ini. Nah berikut beberapa penjelasannya.
Ketika kita berbicara traveler, maka kita bisa membagi dua tipe traveler (asumsi pribadi sih XD) yakni Ransel Traveler dan Koper Traveler, kalau ransel Traveler lebih kaya low budget sedang Koper Traveler High Budget kali ya,,hehe. Maka disini ihsan fokus bahas aplikasi yang berguna untuk Ransel Traveler aja ya. Kalau koper traveler kan biasanya pake jasa wisata gitu yak tinggal ikut jadwal yang sudah dibuat oleh penyedia jasa wisata.
Berbicara aplikasi yang digunakan oleh traveler, maka kita perlu membagi aplikasi berdasarkan OS (Operating System) (Kalau di laptop/PC macam windows,MacOS,Linux) yang digunakan di dalam smartphone-nya. OS di smartphone sebenarnya ada banyak seperti Android,iOS,Windows Phone, FirefoxOS,dll, namun disini kita bahas aplikasi untuk traveler di Android dan iOS. Agar smartphone yag kita pakai bisa lebih kita maksimalkan penggunaannya setelah diskusi ini.

Uyora: Hotel Booking (Android)

Pernah kan kita ingin merencanakan traveling ke suatu tempat lalu berpikir bagaimana tempat penginapannya ya? nah Aplikasi ini dapat mencari dan membandingkan harga hotel di lokasi tujuan traveling, sehingga kita bisa mendapatkan tempat penginapan yang terbaik untuk dompet kita.



Traveloka (Android, iOS)
Berasal dari situs dengan nama yang sama, yakni Traveloka. Sama hal nya seperti kegunaan web-nya, melalui aplikasi mobile traveloka, kita bisa mencari tiket-tiket gratis dari berbagai maskapai penerbangan, sehingga saat kita senggang pun, kita bisa sambil mencari tiket murah tanpa harusa satu-satu membuka website maskapai penerbangannya, simple kan ? oh ya, saat mencari tiket murahnya bisa dengan berbagai kondisi lho, misal berdasarkan harga, waktu keberangkatan/kedatangan, nama kota,dll sehingga kita bisa segera menemukan tiket murah yang sesuai dengan kondisi kita.

KAI Access (Android, iOS)

Ketika kita berencana menggunakan kereta api untuk kendaraan yang akan digunakan menuju tempat tujuan maka Aplikasi mobile official dari PT.KAI ini sangat berguna agar kita bisa mengetahui jadwal kereta yang akan datang hanya melalui smartphone kita. Melalui aplikasi ini juga kita bisa membooking jadwal kereta yang kita inginkan. Sehingga tidak akan ada lagi yang nama nya kehabisan tiket, karena kita bisa memesan jauh-jauh hari.

Weather Application (Android, iOS)

Baik di Android atau iOS banyak aplikasi bawaan untuk cek cuaca sih dengan aplikasi ini kita bisa memprediksi cuaca saat kita sedang traveling, hal tersebut penting untuk kebutuhan fotokan? gimana kita bisa foto-foto dengan cuaca yg buruk, jadi jangan sepelekan prediksi cuaca ya.

Instagram (Android, iOS)

Tersedia baik di Android maupun iOS, aplikasi ini sepertinya wajib untuk para traveler untuk bisa 'memamerkan' segala momen yang dialami selama traveling. Dengan aplikasi ini kita juga bisa me'rekayasa' foto yang kita capture, sehingga bisa terlihat lebih kece dari aslinya.



Google Drive (Android, iOS)

Aplikasi untuk penyimpanan file berbasis 'awan' ini walau besutan google yang notabene yang punya Android, namun tetap menyediakan untuk versi iOS nya. Aplikasi ini bisa menjadi salah solusi dari masalah keterbatasan memori penyimpanan file, saat ada koneksi internet kita bisa segera mengupload foto kita ke Google Drive, sehingga kapasitas penyimpanan memori kita bisa siap menampung kembali.

Waze (Android, iOS)

Aplikasi ini sangat membantu menghemat waktu perjalanan kita saat traveling, karena dengan aplikasi ini kita bisa mengetahui kondisi rute yang akan kita lalu saat traveling. Keakuratan aplikasi ini cukup tinggi, karena tergolong aplikasi Crowdsourcing, dimana kondisi lalu lintas terupdate real time oleh pengguna waze yang berada di lokasi tersebut. Sehingga ngga ada lagi tuh cerita bete karena terjebak kemacetan disaat traveling.

TripIt (Android, iOS)

Aplikasi yang pada tahun 2011 dinobatkan "Best Travel Mobile App" oleh Webby Awards merupakan salah satu aplikasi traveling terbaik yang pernah ada. Aplikasi ini dapat membantu kita membuat rincian perjalanan kita (tujuan, tanggal keberangkatan dll) dan kemudian menambahkan informasi seperti nomor penerbangan Anda, penyewaan mobil, transportasi yang akan digunakan (misalnya, kereta api), rincian penginapan, tanggal pertemuan, restoran dan sebagainya. Kita bisa menambahkan rincian seperti peta, arah selama perjalanan.

Sesi Pertanyaan :
Penanya 1 (Iin) :
1.      Sudah sejauh apakah bang ihsan memaksimalkan pemakaian aplikasi tersebut? Takutnya kalo kebanyakan app di hape malah bikin lemot hapenya.
2.      Itu triplt gimana ceritanya bisa jadi best app, Dilihat dr segi apanya selain dr rincian perjalanan?
3.      Segala aplikasi diatas applicable buat global travelling ga kang?

Jawab :
1.      sudah hampir jadi bagian hidup, ga hanya buat traveling, contoh google drive, hampir semua foto dan document ihsan taruh di google drive, waze pun selalu ihsan pakai jika mau bepergian, kerasa banget manfaatnya.
2.      Karena bisa arrange otomatis jika kita forward email konfirmasi hotel dan perjalanan kita ke email TripIt.
3.      Iyaa applicable buat global, kecuali KAI Access kali ya

Penanya 2 (Kamil) :
1.        Apakah tanpa aplikasi itu ihsan bakal kesusahan? Karena saya sendiri jarang travel pake aplikasi ?
2.        Terus bagaimana kalau travel ke daerah tanpa sinyal? akan bakal repot tuh aplikasi dipake?

Jawab :
Kesusahan sih ga juga, cuma hanya memaksimalkan fasilitas yang kita punya saja. Banyak beberapa aplikasi yang bisa tanpa inet kok, misalnya garvin itu bisa kita download dulu petanya (kalo gmaps hrs online) tapi kalau yang memang harus pakai inet sih, kita harus cari alternatif lain makanya perlu cari tahu dulu signal availability ditempat yang dituju,misalnya ada program Indonesia Genggam internet dr telkomsel.

Penanya 3 (angga) :
1.        Lebih baik ikut paket perbulan atau perkouta dalam masalah internetan??
Jawab :
Kalau ihsan menyarankan kuota sih, karna kita hanya menggunakan kuota yg kita gunakan, jadi ga ada kuota yg mubazir tak terpakai.

Penanya 4 (Inah) :
1.    triplt itu butuh koneksi internet untuk memakainya ga?
2.    ada ga travel aplication yang bisa koneksi ke temen-temen pemakaiannya semacam aplikasi nebengers? Apa itu aplikasinya?
3.    menurut kak ihsan, aplikasi yg paling dibutuhin apa sih dari aplikasi-aplikasi di atas? Kenapa aplikasi itu paling penting?

Jawab :
1.    Butuh pemakaiannya.
2.    Belum ada menurut saya. Menurut ihsan sih waze karena sangat menghemat waktu dan biaya (kalo kena macet,bensin boros) jadi ga bete saat traveling karena ga kena macet).

Penanya 5 (Arif) :
1.    Lebih bagus Waze atau Gmaps ? Dilihat dari sisi apanya ya?
2.    Aplikasikan sekarng umumnya mesti koneksi ke internet, ada alternatif supaya offline gak? Misalnya kalau GMaps bisa tuh baca petanya offline.
3.    Banyak aplikasi yang berjalan, pasti bikin batere gampang aus. Biasanya orang-orang pada pake aplikasi optimasi batere. Apa bener itu buat hemat ya? Pernah pake tapi kayanya aplikasi itu sendiri malah makan memori dan betere juga.

FYI, situs semacem klikhotel.com, traveloka.com, foursquare.com, etc juga Apps loh. Tapi berbasis web. Nah biar memudahkan user ga mengetik url, dibuatlah aplikasi terpisah yang sebenernya load by web tetapi tidak semua sih.

       Jawab :
1.        Sebenarnya waze dan gmaps beda target, waze lebih untuk liat kondisi real time jalanan, kalau gmaps bisa macem-macem (bisa juga untuk liat kondisi jalan, tapi ga sebagus waze, makannya waze dibeli sama google).
2.        Garvin yang saya sebut di jawban diatas itu bisa offline tetapi ga semua app, tergantung fungsinya kalau untuk mencari tiket murah ada pasti pakai internet.
3.        Sebenarnya aplikasi optimasi itu sebenarnya bisa bikin error, karena secara technical daya tweak proses memori hp jadi lama-lama bisa bikin error *hasil obrol sama tukang servis.

Penanya 6 (Jetc) :
1.    Aplikasi Waze itu berlaku untuk seluruh Indonesia ga? Sampe ke daerah-daerah terpencil Indonesia juga ga ? Kalo sampe di luar negri, juga bisa di detect pake Waze ga? Berat ga pas lagi ngerunning perintah? *terkait sinyal, batre, dan paket data yang terpakai

ane mau usul dan FYI, ada aplikasi bagus nih. Mungkin sudah banyak yang tau ya? Namanya Trip Advisor. dia bukan hanya tentang penginapan, tapi juga tempat-tempat menarik (place of interest), bahkan tempat makan sekalipun dan ada rekomendasi apakah kalian itu solo traveling/ honeymoon/ travel with kids, etc.
Jangkauan pembahasannya sampe ke pelosok Indonesia, bahkan ke pelosok dunia.
Saya hampir selalu ngandelin web ini (dari mulai masih gatau mau kemana, udah ada rencana mau kemana, sampai kadang saat sudah on the spot tapi msh ragu mau ngapain aja).
Yang review ada yang dari orang Indo, tapi kebanyakan review orang luar. Bisa disetting bahasa Indonesia juga. Tapi masalahnya, tripadvisor ini setau saya cuma bisa dipake kalau ada koneksi internet.
2.    Ada ga apps yan g seperti tripadvisor ini, tapi yang bisa dibuka offline, san?
(Atau bisa juga seperti buku Lonely Planet versi E-Book nya).

Jawab :
1.    Iya kak sampai seluruh Indonesia, jawaban pasti sih kurang tau ya kak tapi dia bisa update jalan sesuai yang dilalui sama user, jadi kalau ada yang pernah pakai waze sampai pelosok dan dinyalakan bisa terupdate juga. Luar negeri pasti ketangkap, produk luar sih dan lebih lengkap. Kalau usageny jelas butuh inet cukup stabil dan nguras batere karena dia memakai inet dan gps juga *mirip gmaps.
2.    Tadi mau bahas tripadvisory,tetapi khawatir kebanyakan dan belum menemukan yg kaya gitu.

Penanya 7 (Adib) :
1.    Perkembangan IT semakin pesat bangetkan, begitu juga di sektor  traveling. Aplikasi traveling bakal jadi bisnis yang menguntungkan ga sih Kak ? Kayak Waze gitu, bukan traveloka yang emang buat bisnis.
2.    Aplikasi traveling keren buatan Indonesia selaim traveloka, apa ya Kak?

Jawab :
1.    Aplikasi traveling lebih untuk support proses bisnis travel sih menurut ihsan...bisa sangat menguntungkan jika mendapat cara monetize yang tepat (contoh iklan,dll) Uyora itu buatan dalam negeri dan bisa dapat top ten apps di google play, ada juga yanglagi di inisiasi oleh badr kemarin, tapi lupa namanya. Coba minta infonya ya.
2.    Uyora mirip traveloka mencari tarif hotel, pembedanya dari sisi design dan fitur search Bisa aja kalau memang iklannya tepat sasaran..google income 80% dari ads, tapi yang pasti ada cara lain sih.

Terima kasih kesempatannya untuk berbagi, semoga bermanfaat dan kita bisa lebih smart memanfaatkan smartphone yang kita gunakan untuk hal-hal lain khususnya traveling!!